Antv – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar sebuah peristiwa megah yang tak terlupakan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum), sebuah aksi besar Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang menghiasi langit Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Jumat (11/8/2023).
Suasana penuh semangat dan kebanggaan mencakup Lapangan Hitam, Kawasan Tanjung Bira, di mana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, didampingi oleh istrinya, Tri Tito Karnavian, menghadirkan gemuruh kehadiran mereka.
Sejuta cerita berkumpul di sana, di antaranya adalah ribuan warga dari berbagai penjuru, semuanya tumpah ruah dalam nuansa merah putih yang membara.
Gaun dan pakaian bernuansa bendera merah putih menjadi pilihan mereka, dan semangat nasionalisme membumbung tinggi dengan ornamen merah putih yang mereka angkat.
Tidak hanya itu, momen bersejarah ini juga menjadi saat di mana Mendagri dan jajarannya menyatukan makna bendera merah putih dengan tangan-tangan penuh harap.
Bendera-bendera itu diserahkan secara simbolis kepada para perwakilan masyarakat yang hadir. Tampak di antara mereka adalah para pahlawan modern, seperti anggota TNI dan Polri, semangat muda pelajar, para pilar ASN, serta tokoh-tokoh adat, agama, dan bahkan para pahlawan olahraga yang tak henti mengibarkan semangat dalam dunia olahraga.
“Hari ini kita berkumpul di tempat ini, di Bulukumba, di pantai yang indah ini, dalam rangka acara pembagian 10 juta bendera merah putih,” ujar Mendagri saat menyampaikan sambutannya.
Dia mengatakan, kegiatan pembagian bendera merah putih telah dilaksanakan secara rutin oleh Kemendagri. Tahun lalu, acara serupa pernah digelar serentak yang dipusatkan di Merauke, Banda Aceh, dan Surabaya. Diketahui melalui acara itu, sebanyak 12 juta bendera berhasil diberikan kepada masyarakat.
Tahun ini pembagian 10 juta bendera merah putih sengaja digelar di Bulukumba sebagai representasi daerah tengah di Indonesia. Diharapkan gelaran ini mampu memacu pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat, khususnya di sektor UMKM.
“Ini kan memberikan nilai ekonomi yang tinggi sekali, tapi yang diuntungkan pasti banyak sekali, mulai diuntungkan EO-nya, dan berikut perangkatnya, UMKM-nya bergerak semua ini, entah kita mau menghitungnya gimana, pasti bergerak,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri Bahtiar melaporkan, pelaksanaan kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan dua agenda lainnya. Acara itu yakni kunjungan di wilayah adat Ammatoa, serta peninjauan sentra pembuatan kapal pinisi. Hal ini sebagai upaya mengenalkan kembali budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bulukumba.
“Rupanya warga negara kita di belahan lain Indonesia belum tahu kalau pinisi yang kita naiki di pulau-pulau lain itu adalah dibuatnya di Bulukumba. Makanya saya ajak dari seluruh Indonesia karena selama ini dari SD kita belajar bahwa ada pinisi dan dibuatnya di sini,” tandasnya.
Hadir pada acara ini sejumlah perwakilan duta besar negara sahabat, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh. Selain itu hadir pula Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bulukumba.