Pasca kebakaran yang terjadi di pemukiman Duri Utara, Tambora Jakarta Barat pada Sabtu 8 Juli 2023 lalu, kini para warga tengah melakukan pembersihan puing-puing rumah.
Terlihat pada Kamis (13-07-2023), dilokasi tersebut tidak adalagi rumah yang berdiri kokoh. Hanya ada puing-puing yang berserakan.
Meskipun ada, bangunan tersebut sudah tidak layak untuk dihuni karena material didalamnya sudah gempur alias rentan runtuh.
Kini para warga korban kebakaran, dibantu oleh pihak Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tengah melakukan pembersihan, salah satunya yaitu dengan mengumpulkan puing sisa kebakaran dengan memasukannya kesebuah karung yang nantinya diangkut oleh Truk Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat dan kendaraan operasional kelurahan Duri Utara.
Tidak sedikit juga dari mereka yang memanfaatkan sisa-sisa kebakaran seperti besi bekas rumah, untuk dijual kepedagang rongsokan sebagai tambahan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam kebakaran ini, ada sebanyak 120 keluarga dengan total 482 jiwa terdampak, yang mana setengah dari mereka kini tinggal di pengungsian yang lokasinya berada di Sekolah Dasar Duri Utara.
Kendati demikian masih ada warga yang bertahan meski rumahnya telah hangus terbakar.
Seperti halnya seorang warga bernama Mulyadi yang rela tinggal dirumahnya meskipun tidak adalagi tempat berteduh hanya mengandalkan terpal.
"Gak ngunsi, disini jaga rumah di rumah kalau hujan enggak apa-apa udah biasa." Jawab pria bernama lengkap Mulyadi Siddiq ini.
Saat ini para korban kebakaran dirundung kegelisahan, bukan hanya karena rumah yang telah tiada tapi juga karena lokasi pengungsian yang hanya sementara.
"Ngungsi disini sampe tanggal 23 (juli), tapi katanya hari sabtu udah harus kosong bingung mana yang bener. Gatau arahnya kemana saya, ngontrak kan mahal duit blm ada." Jawab pengungai bernama Sapna.
Untuk itu para korban kebakaran berharap pemerintah segera memberikan bantuan dalam bentuk material bangunan demi bisa membangun kembali rumah mereka yang telah lama ditempati itu.
"Sukur-sukur dapet bantuan pasir semen dan besi kalau masalah makanan tidak kekurangan banyak, pakaian pun banyak." Jawab Mulyadi.
"Jadi kami satu RT ini sepakatnya minta bahan untuk bangunan aja soalnya rumahnya kan yang tingkat tinggi juga diremukin karena gimana ya temboknya udah kebakarkan gosong goyang gitu jadi mereka ancurin aja lah semuanya." Kata Sapna di Tenda Pengungsian.