Antv – Forum Perjuangan Masyarakat Habornas, dikenal dengan Forpemas Habornas, Toba, Sumatera Utara mengeluhkan kondisi jalan provinsi yang berada di Kabupaten Toba khususnya daerah Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas).
"Habornas terletak di daerah terpencil, di pegunungan jauh dari jangkauan pemerintah daerah KabupatenToba, dan Pemerintah Sumut, sehingga selalu tertinggal dalam segala hal, dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kab. Toba. Padahal daerahnya sangat subur dan dari segi luas wilayah, Habornas adalah 45 persen dari luas Kabupaten Toba," jelas Ketua Forpemas Habornas Parasman Pasaribu, Kamis (6/7/2023).
Salah satu yang sangat tertinggal, yang membuat masyarakat menderita dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Habornas adalah kerusakan jalan provinsi yang sudah berlangsung puluhan tahun, dan tidak pernah mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Dari panjang jalan provinsi yaitu 143 Km, di Habornas, 80 Km atau 55 persen mengalami kerusakan yang sangat parah.
"Sebagian jalan provinsi ini sama sekali belum pernah diaspal, dan sekarang penampakannya menjadi seperti jalan offroad, berlobang, terbelah lebih parah dari sekedar kubangan kerbau. Saat ini adalah puncak kerusakan yang paling parah, setelah puluhan tahun," katanya.
Menurutnya jalan yang puluhan tahun lalu pernah diaspal pun (sewaktu statusnya masih jalan kabupatenpun), kini aspalnya sudah tergerus, menyisakan batu yang susah dilewati kendaraan.
Bukan hanya itu jalan provinsi ini bahkan terancam putus karena longsor, pada 13 titik, meninggalkan lobang longsor menganga, ada yang dibirkan ditumbuhi rumput, sehingga bekas longsornya tidak kelihatan. Sangat berbahaya karena tidak diberi tanda, sehingga suatu saat bisa memakan korban.
"Jalan Kabupaten lebih ironis lagi, mengalami kerusakan yang lebih parah, dan masih banyak jalan kabupaten yang belum pernah dibangun, sejak Republik Indonesai merdeka. Alasan yang sama keterbatasan anggaran," sambung Parasman.
Padahal kata Parasman jalan tersebut adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat habornas, sebagai jalan produksi, jalan logistik sekaligus jalan konektivitas ke Kabupaten Labura dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Apabila jalan konektivitas telah dibuka maka Habornas bisa menjadi daerah terbuka dan tidak terisolir lagi.
Habornas adalah pusat produksi pangan, berupa; beras, jagung, kopi, kelapa sawit, sayur mayur, jeruk, buah durian dan komoditas pertanian yang exotis yaitu: Kemenyan dan Andaliman yang sudah tersohor sampai ke Luar Negeri.
Forpemas Habornas sudah berusaha mengadukan masalah ini kepada Pemrov Sumatera utara, yang kami mulai dengan Audiensi dengan Bapak Ketua DPRD Sumut, pada bulan Maret 2022, kemudian dilanjutkan dengan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 7 Juli 2022 dengan menghadirkan Kepala Dinas PUPR Sumut dan Pemkab Sumut (Minutes terlampir). Kemudian dilanjutkan dengan RDP yang kedua dengan Komisi D DPRD Sumut, pada tanggal 23 Mei 2023.
"Pada saat RDP tanggal 23 Mei ini, kami melihat bahwa Pemvrop Sumut sudah berusaha maksimal membangun jalan di Habornas dengan mengucurkan dana sebesar Rp80 Miliar dengan panjang jalan 12,9 Km," ucapnya.
Hal senada juga di sampaikan sala satu anggota Forpemas Habornas, Maruli Siahaan, seharusnya Presiden Jokowi dengan wewenangnya sesuai amanat Inpres No.3/2023, segera mengambilalih kebijakan untuk membangun jalan itu.
"Meminta kepada Menteri Keuangan segera menggelontorkan dana perbaikan jalan guna terealisasi tuntutan masyarakat di Habornas dan juga memerintahkan Menteri PUPR turun ke wilayah 3 Kecamatan dimaksud, karena masyarakat sama haknya bernegara," tandasnya.