Rahasia Belajar Otodidak di Pameran Tunggal ke-5 Seni Rupa Hani Santana ‘Nothing But Love #2’

Pameran Tunggal ke-5 Seni Rupa Hani Santana ‘Nothing But Love #2’
Pameran Tunggal ke-5 Seni Rupa Hani Santana ‘Nothing But Love #2’ (Foto : Istimewa)

Antv – Bali, pulau seribu pura yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, akan segera menjadi tuan rumah bagi pameran seni yang sangat dinantikan.

Hani Santana, seorang pelukis berbakat asal Cilacap, Jawa Tengah, akan memamerkan hasil karyanya yang menakjubkan bertajuk 'Nothing But Love #2' di Batu 8 Studio, Batubulan, Bali mulai tanggal 25 Juni hingga 15 Juli 2023.

Hani Santana, yang dikenal sebagai perempuan yang produktif dalam menciptakan karya seni, akan menggelar pameran tunggal kelima dalam kariernya.

Sebelumnya, pameran lukisannya yang berjudul 'Nothing But Love' telah sukses digelar di Artotel Gajahmada pada bulan Mei 2023.

Dalam kurun waktu dua tahun, Hani telah berhasil menyelenggarakan lima pameran tunggal di berbagai kota, seperti Yogyakarta, Semarang, Cilacap, dan kali ini di Batubulan, Bali.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan cinta yang diberikan oleh orang-orang di sekelilingnya, termasuk Sang Pencipta.

"Hingga energi cinta itu tersampaikan kepada pecinta karya saya dan masyarakat luas. Ini bukan lagi sekadar kerja seni, tetapi sebuah gerakan budaya. Meskipun saya masih berada dalam lingkup yang relatif kecil, harapannya adalah agar gaung dan gema energi cinta saya dapat tersampaikan hingga ke wilayah yang tak terbatas," ungkap Hani dengan antusias.

Tak hanya itu, Hani Santana juga memiliki kisah inspiratif tentang perjalanan karier seninya. Sebagai seorang ibu yang memiliki dua anak, dia menekankan bahwa dia belajar sendiri untuk menguasai seni melalui kesadaran spiritual dan melalui belajar dari para sesepuh seni rupa di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

 

img_title
Pameran Tunggal ke-5 Seni Rupa Hani Santana ‘Nothing But Love #2’. (Foto: Kolase Istimewa)



"Saya adalah seorang pelaku seni otodidak (self-learning). Dalam proses penciptaan saya, saya benar-benar menggali potensi diri saya dalam berbagai aspek. Saya juga belajar secara spiritual dalam kesenian dari para sesepuh seni rupa di wilayah Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali," jelas Hani dengan semangat yang membara.

Hani menceritakan perjuangannya yang tak terelakkan dalam meraih kesuksesan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ia tidak pernah menyerah.

Sebagai seorang pelukis yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, Hani menghadapi kendala dalam hal infrastruktur, terutama dalam pengiriman karya, pengepakan, dan material.

"Mengingat saya berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, yang infrastrukturnya masih belum mendukung, menghadapi kendala dalam pengiriman karya, pengepakan, dan material menjadi hal yang cukup berat bagi saya," papar Hani.

Namun, dengan keyakinan yang kuat dan semangat yang membara, Hani mampu mengatasi semua rintangan tersebut. Dia percaya bahwa karyanya yang penuh kasih, 'Nothing But Love #2', akan diterima dengan baik oleh para pengunjung pameran.

"Saya optimis, berangkat dari ketulusan hati saya, semoga 'Nothing But Love #2' akan diterima dengan baik," tutup Hani dengan senyum penuh harapan.

Pameran seni Hani Santana di Batu 8 Studio, Batubulan, Bali, akan menjadi ajang bagi para pecinta seni dan masyarakat luas untuk menyaksikan keindahan dan energi cinta yang terpancar dari setiap goresan kuasnya.

Dalam setiap karya yang ia ciptakan, Hani mampu menyampaikan pesan-pesan positif dan menginspirasi orang lain untuk menjalani hidup dengan cinta dan kasih sayang.

Para pengunjung pameran dapat menikmati berbagai jenis lukisan bunga yang bernuansa outspace atau universe.

Hani menggunakan beragam teknik dan medium untuk mengekspresikan ide-idenya, sehingga setiap karyanya memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri.

Tidak hanya itu, pameran ini juga merupakan kesempatan bagi Hani Santana untuk berbagi keindahan budaya Jawa Tengah dengan Bali, serta memperluas jangkauan pengaruhnya sebagai pelukis.

Melalui karya-karyanya, dia berharap dapat memperkuat ikatan budaya antara kedua daerah tersebut dan menginspirasi para seniman muda untuk terus berkreasi dan mengembangkan bakat mereka.