Antv – Bali, pulau surgawi yang terkenal dengan keindahan alamnya, kembali mempersiapkan diri untuk menggelar acara tahunan yang dinantikan, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-9. Tahun ini, acara tersebut akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 17 Juni 2023 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.
Sebagai pameran pariwisata bisnis ke bisnis (B2B) tahunan yang diselenggarakan oleh Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Provinsi Bali, BBTF 2023 bekerja sama erat dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf).
Acara ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku industri pariwisata, baik dari segi penjual (sellers) maupun pembeli (buyers), baik dari tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Dengan mengusung tema "Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism" (Menghubungkan Kembali dengan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan), BBTF 2023 telah berhasil memancing antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak terkait. Sehingga, acara ini terus mempertahankan posisinya sebagai marketplace terkemuka di Indonesia.
Target BBTF 2023 adalah untuk mempertemukan sebanyak 250 penjual dengan 350 pembeli dari 50 negara yang berbeda, dengan harapan terjalinnya transaksi bisnis yang saling menguntungkan. Pada tahun ini, target transaksi BBTF mencapai Rp 6,770 triliun, mengalami peningkatan sebesar 29,6 persen dibandingkan dengan pencapaian BBTF pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,220 triliun. Angka yang sangat mengesankan!
"Kita memiliki acara trade show bertaraf dunia di Indonesia yang diadakan oleh anak bangsa, menghemat devisa, jadi bukan kita yang berjualan ke luar negeri namun acara ini membuat pembeli datang ke Indonesia," jelas dengan bangga Ketua Komite BBTF 2023, I Putu Winastra.
Tidak hanya menjadi tempat pertemuan bisnis pariwisata yang megah, BBTF tahun ini juga memperkenalkan konsep pariwisata berkelanjutan dan pengembangan topik wisata kesehatan.
Konsep pariwisata berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama, yang menekankan pentingnya pelestarian alam dan budaya setempat dalam pengembangan industri pariwisata. Sementara itu, kebugaran (wellness) dan wisata medis (medical tourism) juga diangkat sebagai respons terhadap permintaan pasar yang semakin tinggi.
"Bali akan terus melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi lewat pariwisata yang bukan hanya tergantung kepada jumlah kedatangan, namun juga quality tourism," ungkap Winastra yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Asita Bali.
Dengan adanya BBTF 2023, diharapkan Bali semakin menjadi destinasi pariwisata yang unggul dan berkelanjutan. Melalui acara ini, Bali dapat menarik minat para pelaku industri pariwisata dari seluruh dunia untuk menjalin kemitraan dan mengembangkan produk pariwisata yang inovatif.
Selain itu, BBTF 2023 juga memberikan kesempatan bagi Bali untuk memperkenalkan potensi pariwisata kesehatan dan wellness yang semakin diminati oleh wisatawan.
Dengan mengangkat topik ini, Bali dapat menunjukkan bahwa selain keindahan alamnya, pulau ini juga memiliki fasilitas dan layanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang mencari pengalaman relaksasi dan perawatan kesehatan.