Antv – Dua orang jamaah asal Kabupaten Bungo, Jambi, gagal berangkatan ke Tanah Suci, untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima ibadah Haji tahun ini, dikarenakan sedang hamil.
Kasi Haji Kemenag Bungo, H. Syamsuri, menjelaskan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh kondisi istri yang sedang hamil, sehingga suami mereka memilih untuk menunda keberangkatan mereka. Penundaan ini tidak berkaitan dengan alasan lainnya.
"Jamaah tersebut menunda keberangkatan dikarenakan sedang mengalami hamil, sehingga suaminya untuk menunda keberangkatan," ujar Kasi Haji Kemenag Bungo, Syamsuri, Sabtu (3/6/2023).
Ia menjelaskan, dari penundaan tersebut, jamaah haji asal Kabupaten Bungo yang diberangkatkan saat ini berjumlah 223 orang, dikarenakan faktor tertentu.
"Sebelumnya 225 orang jamaah, saat ini ada 223 orang jamaah haji asal Kabupaten Bungo yang berangkat ke tanah Suci Mekah 2023 ini," jelasnya.
Ia juga menerangkan, ada beberapa faktor dari penundaan keberangkatan yang dilakukan oleh para jamaah haji yang menjadi alasan pelimpahan porsi keberangkatan.
Pertama, ada jemaah yang orang tuanya telah meninggal dunia, dan ada jemaah yang orang tuanya mengalami sakit permanen, seperti stroke, sehingga bisa dilimpahkan kepada anak-anaknya masing-masing.
"Hanya ada dua alasan pelimpahan, yakni meninggal dunia dan sakit permanen seperti stroke, sehingga dilimpahkan kepada anak-anak mereka," terangnya.
Hal ini dikatakannya, dari keberangkatan jamaah haji asal Kabupaten Bungo saat ini, ada salah satu jamaah haji termuda di Kabupaten Bungo.
Calon Jamaah Haji yang termuda akan berangkat adalah Irfandi Agusti (22), asal Desa Jalan Jendral Sudirman, Rimbo Tengah.
Ia menggantikan keberangkatan haji tahun 2023, karena orang tuanya yang telah meninggal dunia.
"Seperti saat ini, ada seorang jamaah haji termuda asal Kabupaten Bungo, karena menggantikan posisi orang tuanya yang telah meninggal dunia, dan mendapatkan pelimpahan dari orang tuanya. Jika berdasarkan daftar murni, mungkin ia belum akan berangkat," tutupnya.