Penanganan Arus Mudik dan Balik Lebaran di Yogyakarta Dinilai Lebih Baik

Petugas saat mengatur lalu lintas arus mudik dan balik Idul Fitri 2023
Petugas saat mengatur lalu lintas arus mudik dan balik Idul Fitri 2023 (Foto : Antvklik | Andri Prasetiyo/Sleman)

AntvPusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menilai penanganan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran 2023 lebih baik. Utamanya kesiapan dan pengaturan lalu lintas di wilayah hukum Polda DIY.

"Saya mengamati dan merasakan selama Lebaran ini ada semacam kesiapan yang lebih baik dalam pengaturan arus lalu lintas serta pengamanan saat Lebaran kali ini," kata Sekretaris Pustral UGM, Dewanti, dikutip Selasa (2/5/2023).

Dewanti menjelaskan, salah satu indikator penanganan lalu lintas terlihat di pintu-pintu masuk Provinsi DIY. Mulai dari kawasan Tempel yang berbatasan dengan Magelang, Prambanan yang merupakan pintu masuk dari Klaten, serta Temon yang berbatasan dengan Purworejo.

img_title

Petugas saat mengatur lalu lintas arus mudik dan balik Idul Fitri 2023. (Foto: Antvklik | Andri Prasetiyo/Sleman)

Arus kendaraan di beberapa akses menuju DIY tersebut dirasakan lebih lancar jika dibandingkan dengan momen yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi hal ini disebutnya bukan hanya karena peran polisi saja.

"Tentu ini berkat kerjasama yang bagus dari berbagai instansi. Ada persiapan yang matang saat lebaran ini dari Polda DIY serta antar instansi lain.Meski ada kemacetan namun tak dirasakan terlalu parah," ungkap perempuan yang juga pakar transportasi tersebut.

Bahkan, ia merasakan sendiri saat melintas di jalan jalur lintas selatan (JJLS) beberapa waktu lalu. Dosen Fakultas Teknik UGM itu merasakan perjalanan yang lancar saat menuju luar Yogyakarta.

img_title

Petugas saat mengatur lalu lintas arus mudik dan balik Idul Fitri 2023. (Foto: Antvklik | Andri Prasetiyo/Sleman)

"Pos pengamanan atau pos pelayanan yang diadakan Polda DIY dan jajaran cukup bagus. Ini penting dilakukan agar pengguna jalan atau pemudik merasa nyaman dalam perjalanan," ujarnya.

Di samping lalu lintas arus mudik dan balik, Dewanti juga menyoroti akses dari dan menuju lokasi wisata di DIY.

Ia menyebut penjagaan tempat wisata bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kepolisian. Namun, seluruh lapisan masyarakat atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) warga setempat sangat diperlukan.

Kerja sama antara petugas dan masyarakat menjadi salah satu kunci dalam hal kelancaran arus lalu lintas ke destinasi wisata.

Lokasi wisata, menurutnya, juga hendaknya memberikan informasi secara terus menerus terkait kepadatan wisatawan yang berkunjung ke tempat itu.

"Jadi ada informasi yang real time ke wisatawan yang akan berkunjung. Jika tempat itu memang sudah padat bisa dipindahkan atau dialihkan ke lokasi wisata yang lain," terangnya.

Ke depan dirinya berharap kelancaran arus lalu lintas serta pengamanan di Yogyakarta saat Idul Fitri bisa lebih ditingkatkan.

Seluruh stakeholder perlu melakukan evaluasi setiap tahun agar pelayanan kepada masyarakat terus meningkat.

"Mengingat, Yogyakarta adalah satu tempat favorit bagi wisatawan. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta merasa nyaman," pungkasnya.