Ia mengucapkan terima kasih dan merasa tersanjung serta merasa terhormat atas undangan pihak PBNU dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memberikannya kesempatan untuk dapat datang ke Indonesia.
“Kami melihat komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina sekaligus menunjukkan keberpihakan terhadap kemanusiaan dan dukungan terhadap Palestina tidak pernah putu,” imbuh dia.
Sementara itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU hadir mencarikan solusi agar bisa diterima masyarakat internasional terkait Palestina dan Israel. Ia beralasan harus ada penyesuaian dengan masyarakat internasional terkait solusi terhadap persoalan kedua negara tersebut.
Ia mengajak dunia Islam agar dapat bersama-sama menemukan solusi yang demikian. Selain itu, Gus Yahya juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat Palestina dapat Bersatu, baik Fatah, Hamas, Gaza, maupun Tepi Barat.
PBNU juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak Israel terhadap Palestina. Ia menegaskan bahwa perdamaian dan kemanusiaan merupakan investasi yang paling baik di zaman sekarang.
Untuk itu, Gus Yahya menggagas Fiqih Peradaban sebagai respons terhadap tatanan baru dunia dengan mereformulasi fiqih baru yang lebih manusiawi, humanis, lebih toleran, damai, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
“Tidak ada investasi terbaik kecuali perdamaian dan kemanusiaan,” ucap Gus Yahya.