Antv – Polres Banjarnegara, Jawa Tengah, mencatat ada 20 laporan orang hilang yang diduga terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang.
Laporan 20 orang hiang itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang umumnya mencurigai sebagai korban dari kesadisan Mbah Slamet.
"Sampai, Sabtu (8/4/2023), posko pengaduan telah menerima puluhan laporan. Dari 20 laporan, 16 sudah diambil antemortem," kata Kabid Humas Polda Jawa tengah, Kombes M. Iqbal Alqudussy dalam keterangannya, Senin (10/4/2023).
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan, pihaknya telah memeriksa 11 saksi dalam kasus tersebut. "Polri tetap melakukan pengembangan lidik baik yang dilakukan intelijen maupun cyber," ujarnya.
Sementara, Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Dr Summy Hastry Purwanti mengatakan, dari 20 laporan, 16 cocok dengan 12 jenazah. "Setelah diskusi hanya 16 yang merupakan keluarga dari 12 ini, dan masih kita tunggu juga hasil DNA," kata Hastry.
Polisi telah mengidentifikasi delapan dari 12 korban dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45). Polisi masih melakukan pendalaman dugaan adanya korban lain.
"Sebelumnya sudah ada empat yang teridentifikasi, kemudian ada empat lagi yang teridentifikasi. Jadi total sudah ada delapan jenazah yang teridentifikasi," beber Kombes Iqbal Alqudusy.
Berikut daftar korban pembunuhan berantai Mbah Samet:
- Paryanto (53 tahun), warga Sukabumi, Jawa Barat.
- Irsad (43), warga Pesawaran, Lampung.
- Wahyu Triningsih, warga Pesawaran, Lampung.
- Mulyadi Pratama (46), Palembang, Sumatera Selatan.
- Theresia Dewi (49), warga Magelang, Jawa Tengah.
- Okta Ali (33), warga Magelang, Jawa Tengah.
- Suheri, warga Pesawaran, Lampung.
- Riani, warga Pesawaran, Lampung.