Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Blora Kebanjiran

Banjir terjang lima kecamatan di Blora, Minggu (2/3/2023)
Banjir terjang lima kecamatan di Blora, Minggu (2/3/2023) (Foto : Antvklik | Agung Wibowo/Blora)

AntvHujan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Sabtu (01/3/2023) siang hingga malam hari, menyebabkan ratusan rumah di sejumlah wilayah Kabupaten Blora, terendam banjir.

Tercatat ada sekitar 800 rumah dari lima kecamatan yang ada di wilayah Blora mengalami kebanjiran.

“Keseluruhan ada 800 rumah di lima kecamatan di Kabupaten Blora yang terendam banjir. Hal ini didasarkan hasil laporan hingga pukul 01.30 WIB,” kata Agung Tri anggota TRC BPBD Kabupaten Blora saat dikonfirmasi, Minggu (02/04/2023).

Dari kelima kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Randublatung, Banjarejo, Jepon.

 

img_title
Banjir terjang lima kecamatan di Blora, Minggu (2/3/2023). (Foto: Antvklik | Agung Wibowo/Blora)

 

“Ketinggian bervariasi, ada yang satu meter, ada yang satu setengah meter. Kita masih melakukan penyisiran dan upaya penanggulangan awal terlebih dulu,” terang Agung Tri.

Di Kecamatan Cepu, ketinggian air rata-rata 50 centimeter-100 centimeter merendam rumah warga di RW 01 Kelurahan Cepu, sebanyak 59 rumah, RW 11 Kelurahan Balun tepatnya sebanyak 86 rumah.

Sedangkan Desa Mulyorejo, luapan sungai Joho telah merendam fasilitas pendidikan SMP Negeri 4 Cepu dan jalan provinsi dengan ketinggian air sekitar 20 hingga 30 centimeter.

Sdangkan di pemukiman warga RW 02 merendam sebanyak 26 rumah dengan ketinggian air rata-rata sekitar 50 centimeter.

 

img_title
Banjir terjang lima kecamatan di Blora, Minggu (2/3/2023). (Foto: Antvklik | Agung Wibowo/Blora)

 

“Di Kecamatan Kedungtuban, ketinggian air 50 centimeter – 150 centimeter yang menggenangi tiga desa. Diantaranya desa Kedungtuban, Ngraho, Wado dan Sidorejo,” ungkap Agung Tri.

Desa Kedungtuban lanjut Agung Tri, 347 rumah terendam banjir. Diantaranya, RW 03 sebanyak 35 rumah, RW 04 sebanyak 109 rumah, RW 05 sebanyak 40 rumah dan RW 06 sebanyak 163 rumah. Di Desa Ngraho air menggenangi 80 rumah warga.

Diantaranya, RW 02 sebanyak 15 rumah, RW 04 sebanyak 10 rumah, RW 05 sebanyak 20 rumah dan RW 06 sebanyak 35 rumah.

“Di Desa Wado, banjir menggenangi 88 rumah warga yang ada RW 01 sebanyak 60 rumah, RW 02 sebanyak 13 rumah, RW 03 sebanyak 15 rumah. Di Desa Sidorejo banjir juga menggenangi88 rumah warga di RW 02 sebanyak 20 rumah dan RW 01 sebanyak 8 rumah," jelas Agung Tri.

 

img_title
Banjir terjang lima kecamatan di Blora, Minggu (2/3/2023). (Foto: Antvklik | Agung Wibowo/Blora)

 

Akibat curah hujan yang tinggi di Kabupaten Blora, tambah Agung Tri, banjir dengan ketinggian air 50-150 centimeter merendam 7 rumah warga di RW 01 Desa Ngliron, Kecamatan Randublatung serta 55 rumah warga di RW 06 Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo.

“Bahkan di Desa Sidomulyo, dilaporkan ada 2 rumah rusak berat atau roboh dan 4 rumah rusak ringan akibat diterjang banjir," ungkap Agung Tri.

Sementara di Kecamatan Jepon banjir dengan ketinggian air 30-50 centimeter merendan 24 rumah warga di RW 02 Desa Ngampon.

“Banjir ini akibat dari ambrol talud desa sepanjang 20 meter yang tidak mampu menampung air dari intensitas curah hujan yang tinggi,” terang Agung Tri.

Selain banjir, Agung Tri menyebutkan juga terjadi longsor rumpun bambu di Dusun Banyuasin, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon yang menutup akses jalan Blora-Randublatung.

BPBD mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi waspada bahaya banjir susulan.

Pemda dan masyarakat diminta untuk menjaga sungai dan selokan tetap bersih agar mampu menampung debit air tinggi ketika musim hujan.