Antv – Massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tetap menjalankan aksi penolakan UU Ciptaker di depan gedung DPR RI pada Kamis (30/3/2023), kendati wilayah tersebut diguyur hujan deras.
Sekitar pukul 15.30 hujan mengguyur lokasi demo penolakan UU Ciptaker. Para demonstran tetap bersama-sama berdiri di depan gedung DPR/MPR.
"Apakah ada yang ingin pulang kawan-kawan? Apakah ada yang ingin pulang kawan-kawan?," teriak salah seorang orator aksi massa dari atas mobil komando, Kamis (30/3/2023).
"Tidak, tidak, tidak!," jawab demonstran yang lain.
Meskipun sebagian lalu lintas kendaraan sudah dialihkan, namun aksi massa penolakan UU Ciptaker tetap menimbulkan kemacetan pada ruas jalan Gatot Subroto, di depan kantor DPR/MPR, karena bertepatan dengan jam pulang aktivitas perkantoran.
Kemudian sekitar pukul 16.00, jalan Gatot Subroto di depan kantor DPR/MPR mulai ditutup penuh.
Pada saat yang bersamaan, mahasiswa demonstran tambahan dari arah Cawang mulai bergabung bersama demonstran lainnya di depan gerbang gedung DPR/MPR.
Sementara itu, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat mengatakan UU Cipta Kerja telah bertentangan dengan konstitusi. Dia meminta pemerintah tidak berpura-pura memperbaiki lagi.
"UU Cipta Kerja ini sudah bertentangan dengan konstitusi, sudah dinyatakan UU ini melanggar UUD 1945, jangan lagi berpura-pura untuk memperbaiki, tapi langsung saja ini dibatalkan karena bertentangan dengan konstitusi," kata Jumhur Hidayat di lokasi.
Dia mengatakan kedatangan pihaknya ke depan gedung DPR untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Dia menyebut hujan tidak menjadi halangan mereka untuk memperjuangkan konstitusi.
"Karena itu kami datang ke sini untuk memperjuangkan konstitusi, memperjuangkan UUD 1945 yang sakral itu agar tidak diinjak-injak oleh DPR," ungkap dia.
"Walaupun kita hujan, kita terus semangat. Ada kabar bahwa pimpinan DPR akan menemui kita sekarang, sedang diatur. Mudah-mudahan bisa disampaikan," tandasnya.