Dia berharap dengan adanya alat itu dapat berbanding lurus dengan prestasi terjun payung Indonesia.
“Jujur saja dengan perlengkapan yang ada, saya optimis bukan hanya Polri saja, tapi Indonesia nanti akan bisa banyak bicara tentang terjun payung internasional,” harapnya.
Ito juga membenarkan klaim bahwa Wind Tunnel tersebut merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara.
Mantan Dubes Indonesia untuk Myanmar itu menuturkan telah melihat alat yang sama di berbagai negara di Asean, dan yang dimiliki Brimob saat ini merupakan yang terbaik.
“The best Southeast Asia. Saya bekas dubes Myanmar, saya sudah mutar di negara-negara Asia Tenggara tidak ada satupun yang bisa lebih baik termasuk fasilitas pendukung. Saya jamin suatu saat warga luar pasti akan melihat fasilitas di sini, kita perlu bangga,” ucapnya.
Selain Wind Tunel, Jenderal bintang tiga itu juga meresmikan perumahan untuk anggota pasukan respon cepat (PRC) dan perwira pertama seperti Danton dan Danki yang menjadi organ Kapolri.
“Di samping wind tunnel, ada RS untuk kita semua dengan harapan anggota Brimob ketika ada satu kendala kesehatan dapat direspon dengan cepat, termasuk keluarga besar Brimob di Cikeas,” pungkasnya.