Antv –Kementerian Kesehatan memperkenalkan jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional.
Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine, MKM dalam temu media peringatan Pekan Imunisasi Dunia tahun 2023 secara daring pada Senin (27/3) menyebut bahwa pengenalan beberapa antigen baru ini akan ditambahkan dalam program imunisasi nasional.
dr. Prima menjelaskan, pengenalan antigen baru merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada semua warga negara khususnya pada bayi dan anak dari penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang berakibat pada kecacatan dan kematian.
dr. Prima pun berharap, upaya ini mendapatkan dukungan yang luas dari seluruh masyarakat utamanya dari orang tua agar memberikan buah hatinya imunisasi rutin lengkap sesuai ketentuan.
Dengan begitu, cakupan imunisasi rutin lengkap bisa semakin meningkat dan merata, sehingga tujuan imunisasi yakni terbentuknya kekebalan individu, kekebalan kelompok dan kekebalan lintas kelompok dapat tercapai.
“Jenis-jenis vaksin baru ini telah kami masukkan ke dalam program imunisasi nasional dan di tahun ini semuanya akan kita lakukan di semua daerah kecuali JE,” terangnya.
Keempat jenis vaksin tersebut adalah:
1. Vaksin Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia (radang paru)
2. Vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim
3. Vaksin Rotavirus (RV) untuk mencegah diare berat
4. Vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) dosis kedua untuk memperkuat perlindungan dari polio.
Selain keempat jenis vaksin tersebut, Kementerian Kesehatan juga memperkenalkan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang bermanfaat untuk mencegah radang otak.
Imunisasi JE, pertama kali diberikan di provinsi Bali pada tahun 2018. Berbeda dengan keempat jenis imunisasi lain yang masuk dalam program imunisasi nasional, imunisasi JE hanya akan diberikan kepada daerah-daerah yang secara epidemiologi endemis JE.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof. Hinky Hindra Irawan Satari mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan yang menambahkan 5 jenis vaksin dalam program imunisasi nasional.
Penambahan ini, lanjutnya akan melengkapi sekaligus meningkatkan efektivitas vaksin yang telah diberikan sebelumnya.
“Antigen yang lama sebenarnya sudah mantap, karena telah berhasil mengeliminasi Polio di tahun 2016. Pengenalan antigen baru ini sangat bagus untuk melengkapi dan memperkuat kekebalan anak,” katanya.