Mandi di Pinggir Sungai, Warga Tebo Ulo Jambi Diterkam Buaya

Mandi di Pinggir Sungai, Warga Tebo Ulo Jambi Diterkam Buaya
Mandi di Pinggir Sungai, Warga Tebo Ulo Jambi Diterkam Buaya (Foto : Antvklik | Tarmizi/Jambi)

Antv –Seorang pria bernama Mansur (37), warga Kelurahan Pulau Temiang, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi berhasil lolos dari serangan buaya saat mandi di Sungai Batanghari.

Namun demikian, korban terpaksa dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka robek pada bagian paha dan perut.

Ketua Rw O5, Kelurahan Pulau Temiang, Kabupaten Tebo, Samsudin, saat dikonformasi membenarkan bahwa warganya diserang buaya jenis katak berukuran besar, sepanjang 5 meter.

 

img_title
Mandi di Pinggir Sungai, Warga Tebo Ulo Jambi Diterkam Buaya. (Foto: Antvklik | Tarmizi/Jambi)

 

Peristiwa tersebut terjadi saat korban mandi di sungai, tiba tiba langsung diserang buaya dan korban berhasil kabur.

"Korban yang berhasil menyelamatkan diri langsung meminta bantuan warga sekitar, dan membawa korban ke Puskesmas," kata Samsudin, pada (29/3/2023).

Dirinya menyebut bahwa ia bersama warga lainnya sering mengingatkan korban agar tidak mandi di sungai, karena beberapa hari lalu warga sering melihat buaya muncul disekitar lokasi.

"Memang korban sering mandi di sungai ini, namun kita juga mengingatkan kepada korban agar tidak lagi ke sungai karena buaya sering menampakkan diri," jelas Samsudin. 

 

img_title
Mandi di Pinggir Sungai, Warga Tebo Ulo Jambi Diterkam Buaya. (Foto: Antvklik | Tarmizi/Jambi)

 

Sementara, Junaidi, paman korban mengaku bahwa keponakannya itu saat ini dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Bungo untuk mendapatkan perawatan lebih intens lagi, setelah sebelumnya ditangani Puskesmas Pulau Temiang.

"Korban sudah dirujuk ke RS permata hati Muara Bungo, karena kondisi korban cukup parah dan mendapat 40 jahitan akibat gigitan buaya," sebutnya.

Sedangkan, Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Jecky Arman Putra, memgimbau kepada warga keluarahan pulau Temiang, Kecamatan Tebo Uku, Jambi untuk sementara waktu agar mengurangi aktivitas di air, karena dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan