"Menurut beliau ini ada empat kiblat satu pancer, jadi muka, belakang, kanan, kiri itu sama, atasnya Allah yang ada di atas. Jadi pintu sebelah timur, selatan, barat, utara, itu sama bangunannya," ungkapnya.
Setelah dua tahun dibangun, bangunan fisik Masjid An Nurumi akhirnya selesai. Masjid ini kemudian diresmikan oleh Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 9 Agustus 2007.
Menurut Jarot, masjid ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Tak hanya warga sekitar, tapi juga sering menjadi tujuan ibadah warga dari berbagai kota di Indonesia.
Terlebih pada bulan Ramadhan seperti sekarang, jamaah yang datang bisa lebih banyak dari biasanya.
Apalagi pada saat sore hari, Masjid An Nurumi menggelar pengajian dan buka puasa bersama. "Kalau hari-hari pas (Ramadhan) gini lebih dari 200 jamaah yang datang," pungkasnya.