Antv – Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan dukungan publik pada Ganjar Pranowo untuk pemilihan presiden (pilpres) masih lebih kuat dibanding tokoh-tokoh lain.
Sementara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyatakan dalam simulasi semi terbuka, Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 26,6 persen; Prabowo Subianto 17,6 persen; Anies Baswedan 16,7 persen; Ridwan Kamil 5,6 persen; dan nama-nama lain di bawah 2 persen. Masih ada 14,7 persen yang belum menjawab.
“Dalam dua tahun terakhir, dari Maret 2021 ke Maret 2023, dukungan pada Ganjar mengalami penguatan dari 8,8 persen menjadi 26,6 persen. Prabowo menurun dari 20 persen menjadi 17,6 persen. Anies naik dari 11,2 persen menjadi 16,7 persen,” kata Deni dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).
Sementara dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 4 nama, di mana yang bersaing adalah Ganjar, Prabowo, Anies, dan Airlangga Hartarto, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 35,2 persen; disusul Prabowo 26,7 persen; Anies 23,7 persen; dan Airlangga Hartarto 1,5 persen. Masih ada 12,9 persen yang belum menjawab.
“Keunggulan Ganjar juga terlihat dalam simulasi pilihan tertutup 3 nama: Ganjar, Prabowo, dan Anies. Dalam simulasi ini, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 35,5 persen; disusul Prabowo 27,2 persen; dan Anies 24,8 persen. Yang belum tahu 12,5 persen,” jelasnya.
Deni melanjutkan bahwa dalam jangka panjang, sejauh ini elektabilitas Prabowo belum pulih, dari 34.1 persen pada Mei 2021 menjadi 27,2 persen pada Maret 2023. Pada periode yang sama, Anies cenderung stagnan dari 23,5 persen menjadi 24,8 persen, sementara Ganjar cenderung menguat dari 25,5 persen menjadi 35,5 persen.
Deni memberi catatan bahwa dalam semua simulasi tersebut, tidak ada calon yang mendapatkan dukungan di atas 50 persen.
“Sehingga jika Ganjar, Prabowo, dan Anies maju, kemungkinan besar pemilihan presiden akan berlangsung dalam dua putaran,” kata dia.
Adapun survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023 pada 1220 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).