Antv – Setelah sempat melandai, aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Awan Panas Guguran sepanjang 1,3 kilometer.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat luncuran Awan Panas Guguran terjadi Jumat petang (18/3/2023), sekitar pukul 18.07 WIB, luncuran ke arah barat daya.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Masyarakat juga harus mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Dari pengamatan pukul 12.00 - 18.00 WIB, Gunung Merapi secara visual tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
BPPTKG Yogyakarta juga mengamati 1 kali Guguran Lava dengan jarak luncur 1 kilometer (1000 meter) ke arah barat daya.
Gunung Merapi juga mengalami kegempaan berupa gempa Guguran Guguran 31 kali dengan amplitudo: 3-27 milimeter berdurasi 27.8-180.4 detik)
Tingkat aktivitas Gunung Merapi sejak 5 November 2020 hingga saat ini masih ditetapkan pada Level III (Siaga).
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali