Nur Supriyadi menambahkan, atas kejadian tersebut, semua guru dan pegawai sekolah segera melakukan evakuasi terhadap seluruh murid dalam kelas. Sementara korban segera dilarikan ke Puskesmas Bandar.
" Waktu itu semua murid dievakuasi keluar ruangan. Karena kami khawatir atapnya ambruk. Bangunan atap sekolah ini memang kondisinya terlihat rapuh," imbuhnya.
Menurut Nur Supriyadi, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan untuk renovasi namun, dinas pendidikan belum merespon.
"Genteng atap gedung kelas ini diduga akibat konstruksi kayu sudah rapuh. Dugaan ini muncul karena bangunan tersebut Sejak 1991 belum pernah di Rehab. Sebab 7 ruangan termasuk ruang guru sudah rapuh," ucap Nur Supriyadi.
Baca Juga :