Antv – Badan Pusat Statisik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2023 mengalami surplus sebesar US$ 5,48 miliar (Sekitar Rp 84,3 triliun pada kurs Rp 15.377 / US$) yang jauh melampaui target.
Seperti dikutip keterangan para analis kepada Reuters, Ekspektasi Indonesia sebelumnya hanya mengalami surplus sekitar 3,27 Miliar dolar AS (Sekitar Rp 50,28 Triliun pada kurs Rp 15.3777 / dolar AS)
Artinya, Indonesia tercatat sudah berhasil membukukan surplus perdagangan selama 34 bulan secara berturut-turut.
Namun demikian, nilai ekspor Indonesia justru melemah karena penurunan harga komoditas serta berkurangnya permintaan global.
Mengutip keterangan Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah saat jumpa pers di jakarta, Rabu (15/3/2023) menjelaskan bahwa ekspor pada Februari 2023 turun sebesar 4,15 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), namun secara tahunan masih meningkat sebesar 4,51 persen (year-on-year/yoy).
Hal ini sebelumnya telah diperingatkan oleh Menteri Keuangan sri Mulyani namun pemerintah akan terus mengamati serta mengevaluasi terkait penurunan harga komoditas selama dua bulan terakhir.
