Beberapa saat sebelum insiden tabrakan, pesawat jet tempur Rusia Su-27 itu bahkan membuang bahan bakar pada pesawat nirawak AS yang dinilai sebagai tindakan yang "ceroboh, tidak ramah linkungan dan tidak profesional"
Pemerintah Amerika Serikat telah memanggil Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, di Washington untuk menyampaikan protes atas tindakan tersebut.
Menyusul pertemuan tersebut, Media Rusia mengutip pernyataan Dubes Anatoly Antonov menyebutkan bahwa Moskow menilai insiden pesawat nirawak AS tersebut sebagai "provokasi"
Hal ini menambah ketegangan atas wilayah perairan Laut Hitam sejak aneksasi wilayah Crime oleh Rusia pada tahun 2014 silam.
Sementara itu, sejak invasi Rusia dalam skala penuh atas Ukraina, Amerika Serikat dan Inggris telah menambah patroli udara untuk misi pengawasan dan pengintaian walau selalu beroperasi di ruang udara internasional.
Yang kini dipertanyakan adalah bilamana insiden tersebut merupakan tindakan Rusia untuk mengganggu misi mereka, atau memang disengaja untuk menjatuhkan pesawat nirawak tersebut.
Kendati demikian, serangan itu dapat dilihat dilakukan oleh pihak Kremlin untuk menguji respon Washington.