“Kami berharap, bus listrik yang kami luncurkan berikutnya akan menjalani sebagian proses perakitan secara lokal di Indonesia, dengan persentase TKDN yang akan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” tegas Gilarsi.
Menurut Gilarsi, pihak BYD pun telah menunjukkan komitmen untuk mengukuhkan kehadiran mereka di pasar Indonesia, dan kini tengah mempelajari beberapa peluang yang bisa segera digarap.
“Intinya, BYD Auto menyadari besarnya potensi pasar kita, negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia yang kaya sumber daya alam. Tentu mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu,” kata Gilarsi lagi.
Dalam acara yang digelar di kantor PT Mayasari Bakti itu, memang tampak beberapa petinggi BYD yang hadir termasuk COO BYD Auto, Tian Chunlong dan turut mengikuti setiap kegiatan yang berlangsung. Sejalan dengan peran BYD, Gilarsi juga mengapresiasi pihak tuan rumah acara serah-terima, PT Mayasari Bakti, yang turut secara aktif mendorong proses elektrifikasi ini berjalan sesuai rencana.
“Kami bersyukur memiliki mitra dengan komitmen kuat seperti PT Mayasari Bakti. Seluruh jajarannya, from top to bottom, memahami pentingnya proses perubahan industri transportasi umum ini – khususnya dalam upaya mengadopsi elektrifikasi armada bus ini,” ujar Gilarsi.
PT Mayasari Bakti juga disebutnya memiliki pengalaman panjang dan kapasitas yang mumpuni di bidang industri transportasi publik, sehingga memudahkan mereka dalam proses transisi ini. Di sela-sela acara, Direktur Operasional & Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adi Winarto juga sempat menyampaikan apresiasinya atas kerja sama pihak-pihak yang terlibat dalam proses elektrifikasi armada bus yang ia operasikan.
“Kami sangat terbantu dan tentunya berterimakasih kepada PT Mayasari Bakti dan juga VKTR, karena kepeloporan mereka lah upaya penggunaan tenaga listrik untuk armada bus kami menjadi dapat terlaksana. Semoga target me-listrik-kan seluruh armada kami bisa segera tercapai”, ujarnya.