Antv –Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah mengalami dua kali erupsi pada pukul 05.50 dan 05.59 WIB, Selasa (14/3/2023). Dampak erupsi mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman dilanda hujan abu.
Beberapa dusun yang sempat dilaporkan terjadi hujan abu vulkanik Merapi adalah Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman.
Dusun Kalitengah Lor merupakan dusun terdekat dengan Merapi yang berjarak sekitar 6-7 km dari puncak gunung.
Wilayah tersebut sempat diguyur hujan abu sekitar satu jam setelah erupsi terjadi. Saat Merapi erupsi, angin bertiup ke arah tenggara.
Dari pantauan di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, sisa hujan abu masih terlihat menempel di daun maupun benda lain yang berada di luar rumah warga.
Abu vulkanik juga masih nampak menempel di kursi kayu di kawasan wisata Bukit Klangon.
Suwondo, salah seorang warga Kalitengah Lor membenarkan wilayahnya sempat dilanda hujan abu. Akan tetapi ukurannya terbilang tipis.
"Iya betul (hujan abu). Sampai sini cuma sedikit, tipis gitu," katanya kepada wartawan ditemui di rumahnya, Selasa (14/3/2023).
Suwondo melanjutkan, hujan abu tadi pagi tidak berdampak apapun kepada warga. Masyarakat masih beraktivitas normal seperti biasa.
Warga juga tidak merasa terganggu dengan adanya hujan abu Merapi. Termasuk juga belum berpengaruh terhadap pakan ternak.
"Enggak begitu pengaruh karena tipis (abunya). Enggak (mengganggu aktivitas warga)," terangnya.
Sementara itu, aktivitas vulkanis Gunung Merapi sepanjang pagi hingga siang ini cenderung menurun.
BPPTKG Yogyakarta mencatat sejak pukul 06.00-12.00 WIB tidak terjadi luncuran awan panas guguran (APG).
Hanya teramati satu kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.000 meter. Sedangkan pada enam jam sebelumnya (00.00-06.00 WIB), terjadi dua kali luncuran APG dan 15 kali guguran lava.
Meski demikian, BPPTKG Yogyakarta tetap meminta warga untuk waspada. Sebab masih ada potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Termasuk diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.