PLT Kepala Dinas Kesehatan, dr Daru Mustiko Aji menyampaikan, kepatuhan warga baik itu petani maupun peternak bahkan orang yang bekerja di lingkungan berpotensi terserang penyakit masih kurang.
Banyak petani di sawah yang enggan memakai alat pelindung diri seperti gunakan sepatu atau kaos tangan dan lainnya.
"Untuk melindungi dirinya sebagai upaya pencegahan terserang penyakit, APD bukan aturan yang saklak. Ketika petani di sawah tidak memungkinkan memakai sepatu boot saat tanam padi, namun dianjurkan setelah dari sawah langsung mencuci bersih seluruh badan dengan sabun," Jelasnya.
dr. Daru menambahkan, manakala petani yang memiliki luka masih bisa ke ladang atau sawah tanpa APD.
"Bakteri leptopira tidak langsung masuk ke tubuh melalui luka itu, tapi butuh waktu lama masuk ke aliran darah. Jeda waktu itulah kesempatan, ketika selesai kerja, luka dicuci pakai sabun. Itu sudah pencegahan," imbuhnya.
Begitu juga warga lain, PPHBS yang harus di terapkan,"imbuhnya.
Situasi saat ini membutuhkan kemitraan berbagai pihak dan kesiapan sumber daya manusia pendukungnya sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit.