Sayembara Unik untuk Tekan Angka Sebaran Bakteri Mematikan Leptospirosis

Warga Ramai-ramai Ikut Sayembara
Warga Ramai-ramai Ikut Sayembara (Foto : antvklik-Agus Wibowo)

Antv – Warga di sejumlah daerah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ramai berburu tikus untuk mengikuti sayembara unik atau lain dari yang lain, untuk menekan penyebaran bakteri mematikan Leptospirosis.

Perburuan ini sengaja dilakukan untuk membasmi tikus yang saat ini populasinya sedang meningkat.

Tikus, selain menjadi hama yang selalu merusak tanaman dan barang, sangat ganas serangan tikus lebih berakibat fatal terhadap kehidupan manusia.

Serangan tikus biasa mengganas pada musim hujan, apalagi musim kemarau. Banyak tikus bermukim mencari tempat berlindung yang sekiranya tidak kekurangan makan karena lahan sawah semua tidak ditanami sehingga menjadi liar.

Menurut Tukino (47) salah seorang anggota kelompok Tani Kecamatan Tulakan, berburu tikus oleh warga ini dilakukan sebagai upaya mengurangi ancaman penyakit leptospirosis akibat tikus kencing sembarangan. Selain itu basmi tikus agar tidak gagal panen.

"Dari hasil berburu diperoleh puluhan tikus dari pematang sawah dan tanggul saluran air,bahkan bangunan rumah yang biasa menjadi tempat bersarang tikus. Lumayan dapat uang bisa buat nambahi keperluan dapur," ucapnya.

Masnan Yuanto, Ketua Pelaksana Sayembara tangkap tikus ini mengatakan pelaksanaan sayembara dari tanggal 10 Maret lalu dan akan di tutup pada 15 Maret 2023.

img_title
Sayembara Unik Tekan Angka Sebaran Bakteri Mematikan Leptospirosis. (Foto: antvklik-Agus Wibowo)

Sudah digelar di 6 Kecamatan terdampak leptospirosis. Peserta sayembara adalah kelompok tani. Para peserta wajib menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD) Agar warga peserta yang ikut sayembara tidak terinfeksi bakteri leptospira.

"Sebenarnya perburuan sudah sejak kemarin dan karena kelompok tani hanya mendapatkan puluhan ekor tikus. Namun mereka tetap kami berikan insentif Rp5.000 per ekor. Tikus lazim menyerang saat malam hari, tapi sayembara tidak memungkinkan untuk dilaksanakan malam hari. Terpenting semua peserta mematuhi aturan dengan menggunakan APD dan turut serta mengurangi resiko terjangkit leptospirosis," jelasnya.

Perolehan tikus ini akan di berikan insentif dengan total hadiah sebesar Rp500.000,-.

Kelompok dengan perolehan tertinggi atau sebanyak 500 ekor tikus mendapatkan Rp250.000,- 250 ekor Rp150.000,- dan 150 ekor mendapatkan hadiah insentif sebanyak Rp100.000,-. Tikus yang tertangkap akan dimusnahkan.