Antv – Pengelola jalan Tol Cipali, Astra Tol Cipali memulai kegiatan pelebaran lajur ketiga untuk mengurangi risiko kecelakaan dan tingkat fatalitasnya, maupun mengurai kemacetan terutama saat arus mudik dan balik.
Adapun lokasi pelebaran lajur ketiga itu dilakukan di lokasi prioritas KM 72 - KM 85 serta di depan rest area KM 86 arah Cirebon dan Jakarta, KM 101 dan KM 102 serta KM 130 arah Cirebon dan Jakarta.
Permulaan dimulainya kegiatan pelebaran lajur ketiga itu ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pelebaran lajur ketiga, yang digelar di depan rest area KM 130, Jumat (10/3/2023).
Kegiatan pelebaran lajur ketiga di titik-titik lokasi itu dilakukan secara bertahap mulai 2023 ini. Namun, untuk kegiatan pelebaran lajur ketiga di depan rest area, akan diprioritaskan terlebih dahulu dan ditargetkan selesai pada H-10 lebaran Idul Fitri mendatang.
Sedangkan kegiatan pelebaran lajur ketiga di KM 72-85, akan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri agar tidak mengganggu lalu lintas arus mudik.
"Pada prinsipnya kami siap melakukan percepatan pelebaran pada tahun-tahun berikutnya berdasarkan studi trafik dan evaluasi kondisi lalu lintas pada lokasi lainnya," kata Presiden Direktur Astra Tol Cipali, Firdaus Azis.
Firdaus menjelaskan, dalam pelaksanaannya, pekerjaan pelebaran lajur ketiga itu dibagi menjadi dua paket. Yakni, paket satu mulai KM 72+ 109 sampai KM 80+000 dan rest area KM 130 yang dikerjakan oleh Wika. Sedangkan paket dua dimulai dari KM 80+000 sampai 85+850 dan Rest Area 86, KM 101 & KM 102 arah Cirebon dan Jakarta yang dikerjakan oleh Acset.
Group Chief Operating Officer Astra Infra Kris Ade Sudiyono, mengungkapkan, proyek pelebaran lajur ketiga itu merupakan salah satu bentuk keseriusan Astra Tol Cipali dalam mewujudkan pelayanan yang prima kepada pengguna jalan.
Selain itu juga sebagai salah satu upaya mengurangi risiko kecelakaan dan tingkat fatalitasnya.
"Ketika lajurnya bertambah, pengendara akan terbagi antara yang kecepatannya lambat, sedang dan kecepatan tinggi. Kalau lajur polanya terbagi demikian, mudah-mudahan fenomena perbedaan kecepatan tidak akan terjadi," tukas Kris.
Dengan adanya tiga lajur dalam satu jalur, maka kendaraan yang kecepatannya lambat diharapkan menggunakan lajur kiri, kecepatan sedang di tengah dan kecepatan tinggi di kanan.
"Fenomena tubruk belakang mudah-mudahan bisa terkurangi. Dan semoga perilaku pengemudinya juga tertib antara penggunaan lajur lambat, sedang dan lajur cepat,"pungkas Kris.