Antv – Desa Lubuk Nipis Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muara Enim diterjang banjir bandang, Kamis (9/3/2023) ratusan warga keluhkan tidak adanya bantuan konsumsi pasca banjir surut dan petugas BPBD yang datang terlambat.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Diketahui sebanyak 60 KK terdampak, sedikitnya 20 rumah diterjang banjir bandang dengan ketinggian sekitar 3 sampai 5 Meter, termasuk kantor pemerintah Desa Lubuk Nipis, beserta sekitar 10 hektar sawah milik warga.
Tidak hanya itu saja, warga desa juga sempat terisolir beberapa jam dikarenakan Akses jalan ke desa tersebut sempat tidak bisa dilalui kendaraan karena jalan menuju ke desa lubuk nipis ikut terendam banjir kurang lebih sepanjang 30 meter dengan kedalaman air setinggi paha orang dewasa.
Terpantau, juga dibantu TNI, Polri membersihkan material dan lumpur akibat banjir yang melanda Desa Lubuk Nipis, dari pukul 07.30 WIB sampai sekitar pukul 11.00 WIB.
Warga Lubuk Nipis, Sisah (45) mengatakan barang di rumahnya habis terendam air dan sebagian terbawa hanyut, baik perlengkapan rumah dan kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya.
"Kami dak biso apo-apo lagi, ndak makan bae cakmano, kami lapar pak,barang kami habis,beras habis karena hanyut terbawa air ," ujarnya sambil berurai air mata.
Dikatakannya, pukul 07.30 WIB air tiba-tiba membesar, dirinya bersama keluarga tak sempat mengamankan barang, beras dan yang lainnya.
"Tolong bantu kami pak, kami kelaparan," ujarnya singkat.
Tokoh masyarakat desa Lubuk Nipis, Risan mengaku kecewa atas belum adanya bantuan dari pihak manapun termasuk pemkab Muara Enim, terutama konsumsi untuk warga pasca banjir.
Sementara menurut pengakuannya, sampai sekitar pukul 15.00 WIB warga belum dapat konsumsi atau sembako, dirinya mengaku kecewa tidak adanya bantuan.
"Saat ini kami tidak butuh ucapan, warga kami kelaparan, ini musibah tidak main-main ada sekitar 60 KK terdampak, sampai ada warga yang 3 Kwintal berasnya hanyut berserakan, mau makan apa lagi,BPBD tadi datang sekitar pukul 15.00 Wib, dan tidak bawa bantuan apa-apa," katanya.
Selama ini, menurut Risan, inilah bencana banjir terbesar dan terparah yang pernah terjadi melanda desa Lubuk Nipis.
"Memang hujan sejak tadi malam, biasanya banjir tidak sampai masuk rumah warga tapi tadi pagi air begitu cepat naik,pagar kantor kades pun ikut porak poranda diterjang air," pungkasnya.