Salah satu petani, Irmawan Andriyanto mengatakan, ke depannya gropyokan tikus akan terus dilakukan oleh petani dan masyarakat.
Sebab dengan cara seperti ini dianggap lebih efektif memusnahkan tikus dalam jumlah banyak.
“Gropyokan ini akan terus dilakukan, karena ini yang kita pandang langkah paling efektif saat ini. Lumayan banyak tadi tikus yang bisa dibunuh,” jelasnya, Kamis (09/03/20230).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji mengatakan, gropyokan tikus menggunakan dua metode. Yakni pengasapan serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Jika ditemukan, lubang tikus itu langsung dilakukan pengasapan.
“Gropyokan ini harus dilakukan rutin dan berulang kali, agar hama tikus ini bisa berkurang,” kata dr. Daru, di sela-sela gropyokan tikus.
Lebih lanjut dr Daru mengatakan, gropyokan hama tikus ini adalah salah satu langkah untuk pencegahan dan mengatasi serangan tikus.
"Gropyokan tikus ini tidak lain untuk pengendalian penyebaran bakteri yang saat ini mengancam kesehatan warga," terangnya.