Antv – Keberadaan empat warga negara Amerika Serikat (AS) yang diserang dan diculik pada Jumat 3 Maret 2023 oleh sekelompok bersenjata setelah menyeberangi perbatasan AS-Meksiko hingga kini masih tanda tanya.
Dikutip dari laporan ABCnews, Keempat korban penculikan kini sudah teridentifikasi yakni Latavia "Tay" Mcgee, Shaeed Woodard, Zindell Brown dan Eric James Williams.
Mereka melintasi perbatasan dari Brownsville, Texas, AS menempuh perjalanan melewati kota Matamoros, Tamaulipas, Meksiko menggunakan mobil minivan putih dengan plat nomor asal Carolina Utara.
"Tidak setelah menyeberangi perbatasan Meksiko, sekelompok pria bersenjata tak dikenal langsung memberondong mobil mereka. Selanjutnya, mereka menyeret keempat warga negara AS itu ke kendaraan lainnya kemudian langsung meninggalkan lokasi sambil membawa mereka," demikian pernyataan Kedubes AS di Meksiko pada hari Minggu 5 Maret 2023
Selain mendapatkan rekaman video CCTV, Petugas Kepolisian Meksiko menemukan sebuah Surat Ijin Mengemudi Carolina Utara atas nama Eric James Williams.
Barbara Burgess (54 tahun) ibu kandung Latavia Mcgee mengatakan kepada ABC news bahwa sang putri tetap menempuh perjalanan dari Carolina Selatan menuju Meksiko untuk menjalani sebuah perawatan medis kosmetik, walau sudah diberi peringatan agar tidak pergi.
"Ma, saya akan baik-baik saja," ujar Barbara Burgess mengutip perkataan Mcgee pada hari Rabu, 1 Maret 2023
Lantas pada hari perjanjian, hari Jumat, 3 Maret 2023, McGee menghubungi ibunya, Barbara Burgess, bahwa ia akan tiba di klinik dokter dalam waktu 15 menit lagi, namun ketika Barbara Burgess menghubungi kembali, telepon seluler McGee dalam kondisi mati.
"Kejadian penculikannya sungguh mengerikan," ujar Vicente Gonzales Anggota Kongres AS yang mewakili Distrik 34 di Texas termasuk Brownsville.
"Saya mendukung FBI dan menyerukan agar Pemerintah Meksiko dan Tamaulipas untuk bekerja bersama tim penyelidik AS untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab untuk kejadian ini dan untuk memastikan kepulangan warga negara kami kembali ke tanah AS dengan selamat. Saya memohon kepada siapa pun yang memiliki informasi terkait penculikan agar disampaikan selagi penyelidikan FBI berlangsung," kata Vicente yang dikutip dari voanews.
Kedutaan Besar AS di Meksiko telah merilis pernyataan bahwa menawarkan imbalan 50.000 dolar AS bagi siapa pun yang bisa membantu menyelamatkan korban serta menangkap para pelaku penculikan.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador turut angkat bicara bahwa ia menduga keempat warga negara AS itu merupakan korban salah tangkap yang kebetulan sedang mengunjungi Matamoros untuk keperluan medis, berdasarkan selembar surat rujukan medis yang ditemukan di dalam mobil minivan putih.
"Informasi yang berhasil kami himpun bahw mereka melintasi perbatasan untuk membeli obat-obatan di Meksiko, lantas ada baku tembak antara kelompok bersenjata, kemudian mereka ditangkap," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.
"Seluruh kekuatan Pemerintah Meksiko kini sudah dikerahkan," tambahnya.
Apalagi Duta besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar pun menambahkan bahwa seorang warga negara Meksiko yang tidak bersalah juga tewas tertembak di lokasi.
"Kami tidak memiliki prioritas lebih tinggi lagi daripada keselamatan dari warga negara kami," tegas Dubes Ken Salazar
"Hal ini merupakan tugas utama Pemerintah AS. Para penegak hukum AS kini tengah bekerja bersama otorita Meksiko pada semua tingkat untuk memastikan kepulangan rekan senegara kami dengan selamat," imbuh Salazar.
Wilayah Tamaulipas merupakan satu dari enam negara bagian Meksiko yang dinilai Kementerian Dalam Negeri AS sebagai wilayah berbahaya bagi pelancong, karena tingginya angka kejahatan dan penculikan.
Kelompok-kelompok kriminal terkait kartel narkoba menargetkan bus penumpang publik dan swasta yang melintasi Tamaulipas, kebanyakan menculik para penumpang dan menuntut uang tebusan.
Bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi, berikut nomor hotline FBI Divisi San Antonio 210-225-6741