Antv – Krisis ketersediaan buah-buahan dan sayuran di Inggris terus berlanjut manakala pasar swalayan masih membatasi penjualan mereka. Kelangkaan ini kian menyebabkan lonjakan permintaan bibit buah dan sayuran.
Pihak Perkumpulan Hortikultura Kerajaan Inggris (RHS) mengatakan pada BBC, bahwa penjualan bibit buah-buahan dan sayuran pada semua cabang toko retail tercatat naik sekitar 20 persen pada Februari 2023
Seperti dilaporkan toko retail daring Mr Fothergill bahwa penjualan daring mereka telah melonjak hampir 50 % pada bulan Februari lalu.
Hal ini terjadi manakala toko retail hingga pasar-pasar swalayan membatasi penjualan tomat, timun, dan merica bahkan dikatakan RHS bahwa banyak pula pemasok kentang melaporkan persediaan mereka terjual habis.
Faktor cuaca buruk yang terjadi di Spanyol dan Afrika Utara ditambah persoalan rantai pasokan pangan diduga menjadi biang keladi kelangkaan pangan yang terjadi di Inggris.
Para penjual grosir dan importir Inggris memprediksi bahwa Inggris juga akan mengalami penurunan produksi pangan domestik, yang berdampak langsung pada harga di pasaran.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Inggris George Eustice mengklaim bahwa kelangkaan pangan akan berlangsung selama tiga sampai empat minggu, namun para petani berkata sebaliknya masalah pasokan pangan bisa berlangsung sampai bulan Mei mendatang.
Atas kondisi ini, Mike Burks Direktur Operasional Dorset and Somerset-based Gardens Groups, mengatakan bahwa konsumen berdatangan sehingga penjualan bibit sayuran meroket.
"Bibit Kentang, Kacang-kacangan juga tomat, timun dan merica, termasuk selada dan tanaman untuk salda lainnya. Kubis, kol bunga, brokoli bahkan penjualan kale juga sangat bagus. Semua melebihi ekspektasi," ujar Mike Burks.
"Penjualan kompos, wadah bibit, pupuk dan pot-pot juga menunjukan peningkatan dua digit. Hal ini ditunjukkan seiring fenomena membuat taman kecil di teras dan celah jendela menjadi tren masyarakat," tambahnya.
Direktur Hortikultura RHS, Tim Upson, memberikan pendapat senada bahwa sejak awal pandemi muncul tren baru yang besar masyarakat menanam makanan mereka sendiri.
"Keadaan ini sepertinya meningkat untuk mengantisipasi kelangkaan buah dan sayuran sehingga masyarakat mencari cara untuk berhemat sehingga bisa mencukupi biaya hidup," kata Tim Upson.