Presiden Perintahkan Zona Berbahaya Depo Plumpang Steril Dari Penduduk

Presiden Joko Widodo kunjungi lokasi kebakaran depo Plumpang.
Presiden Joko Widodo kunjungi lokasi kebakaran depo Plumpang. (Foto : BNPB)

Di samping itu, pemerintah daerah bersama Pertamina harus selalu berkoordinasi, sehingga kejadian kemudian tidak terjadi peristiwa yang serupa.

“Memang zona bahaya, tidak hanya yang seperti di sini tapi di tempat lain juga harus dievaluasi karena menyangkut nyawa,” tegas Presiden.

Berdasarkan data yang dihimpun sementara, sebanyak 297 warga masih bertahan di dua titik. Sementara itu korban meninggal dunia dipastikan ada sebanyak 16 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang.

Adapun seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.

Guna meringankan beban penderitaan warga terdampak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan dukungan berupa tenda 6x12 meter sebanyak 2 unit dan tenda keluarga 4x6 meter sebanyak 25 unit.

Selain itu BNPB juga memberikan dukungan lainnya berupa 1.000 paket sembako, 1.500 lembar selimut dan 1.500 buah matras. Di samping itu, BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta, PMI, TNI, Polri dan lintas instansi terkait untuk memberikan dukungan darurat dan pemulihan.

“Kami terus pantau dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kami juga sejak kemarin telah memberikan dukungan berupa paket sembako, ada selimut, matras dan lainnya,” kata Kepala BNPB.