Antv –Angka penderita leptospirosis yang disebabkan bakteri leptospira atau dari kencing tikus, di Pacitan terus meningkat dan sebarannya meluas ke 6 kecamatan. Total Akumulatif, penderita yang suspect, tercatat 203 kasus. Dari jumlah itu, 99 orang dinyatakan positif Leptospirosis dan 6 meninggal dunia.
Sejumlah warga yang terjangkit bakteri leptospira, kini menjalani perawatan di Puskesmas.
Salah satu pasien bernama Muanah (73), Warga RT 01 RW 13 Dusun Perang Desa Losari, Kecamatan Tulakan, mendatangi puskesmas karena mengalami gejala pusing, mual, nyeri perut, BAK sedikit, Badan linu linu dan mata merah.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, pasien yang kesehariannya bertani, menunjukan ada dugaan atau suspect menderita leptospirosis.
dr. Joko Priyanto, SpPD, MSc, FINASIM, Dokter SpeSialis Penyakit Dalam di RSUD Pacitan ini menjelaskan, Setelah menjalani perawatan selama sehari di Puskesmas. Pasien tersebut di rujuk ke Rumah Sakit Umum dr. Darsono Pacitan karena sudah suspect.
Menurut dr. Joko, jumlah pasien dengan penyakit yang disebabkan air kencing dan kotoran tikus itu, saat ini menjadi 4 orang.
"Keempat pasien itu masih menjalani perawatan dan berangsur-angsur pulih. Waktu awal memang kondisinya demam yang sangat tinggi. Kasus yang ditemukan, sedini mungkin dilakukan pemeriksaan dan jejak rekam medis sehingga bisa di obati dengan optimal," Jelasnya.
Sementara, drg. Nurfarida, Kepala Bagian Pengendalian dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, menyebutkan total komulatif penderita leptospirosis dari bulan Januari hingga Februari 2023 ada 203 Kasus.
Warga yang dinyatakan positif terjangkit bakteri leptospira tercatat sebanyak 83 orang.
"Jumlah 99 pasien tersebut menyebar di 6 Kecamatan meliputi Desa Ketro sebanyak 10 penderita positif leptospurosis, Puskesmas Kecamatan Kebonagung:2 orang, Puskesmas Tulakan 10, Puskesmas Arjosari 1,Puskesmas Ngadirojo 1, PKM Wonokarto 1, Puskesmas Tegalombo 4, Pusskesmas Nawangan 32, Pakisbaru 1, Desa Sukorejo 1 penderita. Jumlah kasus tertinggi ada di wilayah puskesmas Bubakan Kecamatan Tulakan dengan jumlah penderita sebanyak 35 orang," Sebutnya.
drg. Nurfarida menambahkan, kasus kematian akibat bakteri leptospira tersebar di sejumlah wilayah, sebanyak 6 pasien. Sampai saat ini yang dirawat di RSUD ada 4 orang. Sebagain besar pasien berobat di Puskesmas dimana pasien tinggal.
"Perlu kewaspadaan bakteri leptospira sudah merambah 6 Kecamatan yakni Kecamatan Nawangan, Tegalombo, Arjosari, Tulakan, Ngadirojo, Sudimoro," ucap drg. Nurfarida.