Antv – Wabah leptospirosis terus meluas. Di Pacitan, bakteri leptospira telah menjangkiti ratusan orang di dua kecamatan. Bahkan 6 orang dikabarkan telah meninggal dunia akibat terinfekai bakteri air kencing tikus itu.
Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis tidak banyak diketahui warga.
Kewaspadaan bahkan perlu di tingkatkan. Rata rata aktifitas warga Pacitan berada di daerah yang terkontaminasi atau tempat hewan pengerat itu berada.
Rusdiyanto ( 23) petani aaal Kecamatan Ngadirojo ini merasa khawatir. Satu keluarganya setiap hari beraktifitas di area pertanian. Kedua Orangtuanya bahkan sudah berusia lanjut yang sangat rentan terserang penyakit.
" Khawatir, kebanyakan warga di sini aktifitasnya di sawah. Kalo merasa demam hanya beli obat apotek. Karena warga tidak mengenali gejalanya. Diperparah lagi tidak ada upaya Dinas terkait untuk sosialisasi tentang penyakit itu, apa nunggu banyak korban,"tegasnya.
Menurut dr Titis Dwi Tanti spPD, gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita. Memang penderita sering kali menganggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah.
"Gejala yang timbul antara lain demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Gejala disertai nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah. Muncul bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang ketika ditekan. Serta kelopak mata berwarna kuning," Jelasnya.
Keluhan ini biasanya pulih dalam waktu 1 minggu. Namun, pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap dua yang disebut dengan penyakit Weil.
Penyakit ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi saluran darah ke organ dalam tubuh. Setelah gejala leptospirosis muncul. Penyakit weil itu berkembang. Keluhan yang timbul tergantung pada organ yang terinfeksi seperti gagal ginjal, peradagan paru paru hingga serangan jantung.
"Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala itu dengan segera. Gejala leptospirosis terkadang mirip dengan gejala penyakit infeksi lain sehingga perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pastinya sebelum terjadi komplikasi," Imbuh dr Titis.
Segera ke IGD Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat jika diagnosis penderita mengalami gejala-gejala leptospirosis yang lebih parah hingga menyebabkan kematian. Kontrol kesehatan secara rutin selama pengobatan.
Dengan tujuan agar dokter dapat memantau perkembangan kondisi penyakit dan memastikan diagnosis tingkat keparahan.