"Setelah dites oleh balai pengujian di bawah jalan itu ada arus air, makanya ada keretakan, tanahnya turun atau ambles karena ada jurang dengan kedalaman 60 meter, sehingga terlihat seperti patah. Seperti apapun kita tangani sekarang tetap seperti itu, jadi harus ditangani khusus," Mustafa menjelaskan.
Mustafa menambahkan, lokasi kedua jalan provinsi yang mengalami kerusakan yakni di Simpang Negara Moyo Ulu Air. Ada dua titik kerusakan akibat musim hujan.
"Di lokasi ini sudah kita tangani, pertama kita tutup dengan agregat kelas A. kami sudah komunikasi dengan perusahaan jagung, mereka ada kontribusi membantu kita. Karena dari sisi anggaran kita sangat minim terbatas. Kita minta dibantu, Alhamdulillah perusahaan jagung di sekitar Moyo, sudah membantu untuk penutupan lubang lubang," jelas Mustafa.
Kemudian, ada satu titik jalan rusak di Desa Batu Bangka menuju Dusun Prajak, sepanjang 350 meter.
"Itu akibat erosi saat musim hujan ini. Kemarin ada kunjungan Komisi IV DPRD Provinsi NTB. Sudah dicek dan mudah-mudahan tahun ini bisa dimasukan dana khusus senilai Rp 4 miliar. Karena itu cukup memperhatinkan akibat sedimentasi di atas badan jalan dengan ketinggian sekitar 60 centimeter," kata Mustafa yang juga selaku PPK Pemeliharan.