Sementara itu, Pendanaan untuk semua tambahan pasokan senjata berasal dari dana yang dikenal sebagai Dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina yang memberikan peluang bagi Pemerintahan Biden membeli persenjataan dari industri bukan dari stok persediaan senjata AS
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan bahwa AS telah memenuhi komitmen bantuan militer untuk Ukraina senilai 32 miliar dolar AS (Sekitar Rp 537,25 kuadraliun pada kurs 1 USD = Rp 15.350) selama setahun terakhir, termasuk bantuan 8.500 rudal anti tank Javelin dan 38 buah HIMARS.
Sementara itu, pekan lalu, Rabu 22 Februari 2023, Moskow mengecam tindakan Washington yang telah memasok senjata ke Kyiv dalam jumlah besar yang berujung pada penangguhan partisipasi Rusia pada pakta pembatasan nuklir START.
Mengutip dari Anadolu Agency, Salah satu kecaman datang dari Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev yang mengatakan di Telegram bahwa tindakan AS memasok senjata ke Ukraina merupakan kesalahan besar yang lahir dari "mania grandiosa" AS sehingga Rusia berhak membela diri dengan senjata apapun termasuk senjata nuklir.
Dmitry Medvedev yang merupakan mantan Presiden dan Perdana Menteri Rusia itu mengisyaratkan bahwa perang akan berakhir jika AS berhenti memasok senjata ke Ukraina.