Seorang WN Amerika Serikat Ditembak Mati di Yerikho, Tepi Barat

WN Amerika Serikat Mati Ditembak di Yerikho
WN Amerika Serikat Mati Ditembak di Yerikho (Foto : Allisraelnews)

Antv – Seorang warga negara Amerika Serikat mati terbunuh setelah diberondong tembakan dalam serangan yang diduga dilakukan oleh seorang warga Palestina menggunakan senapan otomatis di wilayah dekat Yerikho, Tepi Barat

 

img_title
WN Amerika Serikat Mati Ditembak di Yerikho. (Foto: ThetimesofIsrael)

 

 

Dilansir dari laman Aljazeera, Pihak Otoritas Israel menjelaskan bahwa pelaku penembakan yang diduga warga Palestina pada senin malam 27 Februari 2023 menembak mobil korban yang sedang berjalan melintas kemudian melarikan diri.

Otorita Israel menyebutkan korban yang tewas di tempat merupakan warga negara Amerika Serikat. 

 

Hal tersebut pun dikonfirmasi oleh Pemerintah Amerika Serikat, walau kemudian  identitas korban tidak dipublikasikan.

Mengutip laporan TheTimesofIsrael, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price membenarkan bahwa pria warga Israel yang berusia 27 tahun yang terbunuh di Jeriko dekat wilayah Tepi Barat adalah warga negara Amerika Serikat. 

"Kami mengutuk pembunuhan brutal dua kakak beradik warga Israel dekat kota Nablus dan pembunuhan seorang warga Israel dekat Jeriko," ujar Ned Price dalam konferensi pers rutin di Washington DC

Duta besar Amerika Serikat untuk Israel Tom Nides telah memberikan konfirmasi secara pribadi via akun twitternya dengan menulis "Saya berdoa untuk keluarganya".  

Peristiwa penembakan ini terjadi setelah kerusuhan ketika para pemukim Yahudi menyerang permukiman Palestina di Kota Huwara dan sejumlah desa dekat Nablus, Tepi Barat pada Minggu malam (26/2/2023) yang menewaskan seorang warga Palestina serta belasan rumah dan kendaraan terbakar. 

Peristiwa yang disebut warga Palestina sebagai sebuah "Pogrom" yang merupakan sebuah kata dalam bahasa Rusia yang berarti serangan terorganisir dalam skala besar atas suatu kelompok tertentu untuk membinasakan dengan kekerasan. 

 

 

 

Kerusuhan itu didahului oleh peristiwa penembakan dua warga Israel di persimpangan Einabus dekat Huwara, Tepi Barat pada Minggu, 26 Februari 2023 ketika Yaakov (21 tahun) dan Yaniv (19 tahun) ditembak mati di dalam mobilnya di Jalan Tol 60 ketika tiba-tiba seorang penyerang tiba-tiba keluar dari mobilnya lalu melepas tembakan menggunakan senapan laras panjang kemudian melarikan diri.

 

img_title
Kakak Beradik Warga Israel Ditembak Mati di Huwara. (Foto: i24news)

 

Eskalasi kekerasan terus terjadi padahal pertemuan untuk meredakan ketegangan sudah dilakukan pada Minggu 26 Februari 2023 di kota Aqaba, Yordania yang dihadiri oleh perwakilan Palestina, Israel, Amerika Serikat, Mesir dan Yordania. Hasil pertemuan tersebut dinyatakan menyepakati untuk segera mengakhiri tindakan sepihak dalam jangka waktu 3-6 bulan. 

Kesepakatan lainnya juga termasuk komitmen Israel untuk menghentikan pembahasan unit permukiman baru selama 4 bulan dan menghentikan otorisasi pos terdepan selama 6 bulan. 

Namun demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah semua kesepakatan tersebut dengan menyatakan bahwa pembangunan di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) akan berlanjut sesuai perencanaan dan jadwal tanpa ada perubahan, tidak ada dan tidak akan ada pembekuan, dikutip dari Anadolu Agency.