Antv – Seorang wanita penumpang bus Budiman jurusan Bogor-Jakarta, berinisial GL (38), warga Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku dipaksa untuk membuka baju dan BH (Bra) oleh kondektur bus tersebut.
Peristiwa tak senonoh yang dialaminya itu terjadi di Jalan Nasional Rajapolah, Tasikmalaya, saat GL sedang dalam perjalanan dari Bogor menuju Tasikmalaya.
Usai dilecehkan, GL langsung melapor ke SPKT Polres Tasikmalaya Kota dan langsung ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Kuasa hukum korban, Azis Aptira mengatakan, peristiwa tak senonoh itu terjadi ketika kliennya tengah duduk berdua dengan seorang penumpang lain.
Posisi duduknya pun berjauhan, kebetulan korban duduk di jok bagian belakang karena berniat akan tidur selama perjalanan.
Namun, saat korban tengah tertidur, korban tiba-tiba mendapat perlakukan tak senonoh yang dilakukan oknum kondektur.
Korban dipaksa untuk membuka baju dan bra secara paksa. Tak berhenti disitu, pelaku berusaha mencium korban dan berusaha menarik tangan pelapor ke kemaluan pelaku. Korban pun langsung berontak, hingga mendorong pelaku.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Manajer Operasional PO Bus Budiman, Ahmad Lujen mengaku sudah mengetahui hal itu.
Ketika ada laporan, pihaknya langsung menindak lanjuti. Namun, hingga saat ini oknum kondektur yang melakukan aksi tak senonoh kepada penumpang itu tak bisa dihubungi dan sudah lama tak masuk bekerja.
"Informasi itu sudah lama, ketika ada laporan, kami langsung tindak lanjuti dan memanggil terduga pelaku. Namun, kami lost contact dengan terduga pelaku. Bahkan sampai sekarang dia sudah tidak masuk kerja. Jadi kami susah untuk menindaklanjuti," kata Manajer Operasional PO Bus Budiman, Ahmad Lujen, saat dikonfirmasi, Senin (27/2/2023) sore.
Pascakejadian itu, kata Ahmad Lujen, pihak manajemen PO Bus Budiman akan melakukan evaluasi dan memperketat aturan untuk seluruh awak bus. Terutama, memberikan kenyamanan bagi penumpang.
"Kami akan melakukan evaluasi dan kami akan tegakkan aturan ke depan, untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang," pungkas Ahmad Lujen.
Sementara GL mengaku, pasca kejadian, dirinya belum bertemu secara langsung dengan terduga pelaku. Namun, dia hanya menerima permintaan maaf dari kondektur tersebut melalui pesan WhatsApp.
Dalam pesan itu, pelaku mengaku khilaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatan serupa.
"Punten teh ma'af ya sumpah saya gak begitu lagi. Maaf sebesar-besarnya, saya gak akan gitu lagi. Mungkin saya lagi error. Kata teman saya, teteh gak punya suami. Maaf sebesar-besarnya," demikian isi pesan yang disampaikan pelaku kepada GL.