Fathul menambahkan, dalam email tersebut Rafie juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada rektor dan seluruh sivitas akademika UII. Permohonan maaf tersebut atas kegaduhan yang muncul di publik terkait permasalahan tersebut.
Terkait hal ini, UII juga mendoakan Rafie agar lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima. Apabila diperlukan, UII juga siap memberikan bantuan pendampingan dan layanan kesehatan.
"UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP, apabila diperlukan," ungkap Rektor.
Fathul melanjutkan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menelusuri dan mengungkap kasus ini. Mulai dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI News York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Polri, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu.
"UII berharap, rilis media ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di tengah publik," ucap Rektor UII Fathul Wahid.
Sebelumnya diberitakan, AMRP atau Rafie dikabarkan hilang usai melakukan kunjungan akademik ke Norwegia. Belakangan diketahui Rafie sengaja mengubah rute penerbangan yang harusnya dari Istanbul, Turki, ke Jakarta menjadi ke Boston, Amerika Serikat.
Rafie adalah seorang dosen Program Studi Informatika pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII). Ia juga menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTI UII.