Secara langsung, Shtayyeh membeberkan informasi juga pengarahan kepada delegasi tentang meningkatnya pelanggaran Israel terhadap Palestina terlebih soal serangan tentara Israel awal bulan Februari di kota Nablus, Tepi Barat. Ia mendesak Uni Eropa untuk "mengambil tindakan hukuman untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap hukum internasional di Palestina."
Seperti diberitakan Antvklik sebelumnya, Korban tewas akibat serangan yang dilakukan oleh tentara Israel di kota Nablus Tepi Barat bertambah menjadi 11 orang tewas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Anan Shawkat Annab yang berusia 66 tahun, yang menderita inhalasi akibat gas air mata, kemudian dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Kementerian itu juga mengatakan 102 lainnya juga terluka, termasuk enam dalam kondisi kritis akibat luka tembak.
Menurut saksi mata, pasukan tentara Israel menyerbu Nablus dan mengepung sebuah rumah di Kota Tua, memicu baku tembak dengan orang-orang bersenjata, bahkan ledakan juga terus terdengar di kota.
Pasukan Israel telah berulang kali melakukan penggerebekan di Nablus untuk mencari anggota kelompok militan Palestina Sarang Singa, yang muncul di Tepi Barat yang dahulu dikenal sebagai Brigade Balata.
Tel Aviv menuduh kelompok itu telah merencanakan serta akan melakukan serangan mematikan dengan sasaran Israel.