Hingga kini, belum ada kelompok atau faksi Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Serangan ini terjadi tidak lama setelah insiden penyerangan tentara Israel di kota Nablus. Kelompok militan Palestina Islamic Jihad mengutuk aksi kejahatan tersebut serta menyerukan aksi balasan.
Insiden penyerangan Nablus merupakan operasi militer Israel yang paling mematikan di wilayah Tepi Barat sejak kebangkitan Intifada pada tahun 2000-2005 silam. Sebanyak 11 orang tewas termasuk empat warga sipil serta lebih dari 100 orang terluka termasuk 82 orang yang tertembak amunisi aktif.
Pada saat kejadian, Rabu 8 Februari 2023, Pihak militer Israel memblokade semua akses masuk kota Nablus sebelum mengepung rumah dua militan Palestina, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang akhirnya tewas ditembak. Aksi pengepungan itu memicu perlawanan kelompok militan bersenjata.
Operasi militer Israel yang berlangsung selama empat jam itu pun berakhir tragis.