Selain itu, Kekuatiran Jepang disampaikan pula bahwa Cina dicemaskan akan mengambil alih kendali atas Taiwan dengan menggunakan kekuatan militernya, menyerupai serangan Rusia atas Ukraina.
Sebuah upaya yang dinilai Jepang akan memperluas konflik melibatkan Jepang dan sekutunya Amerika Serikat, yang nantinya juga akan mengacaukan perdagangan global pula.
Terkait anggaran belanja pertahanan, pada bulan Desember 2022, Pemerintah Jepang menyatakan akan melipatgandakan anggaran belanja pertahanan mereka selama lima tahun ke depan sebesar dua persen dari nilai produk domestik bruto mereka sebesar 320 miliar dolar amerika serikat untuk mengimbangi kekuatan Cina. Bahkan, Tokyo juga bertekad untuk memiliki rudal jarak jauh yang mampu menyerang daratan cina serta meningkatkan stok amunisi bersama kekuatan sekutunya, Amerika Serikat.
Namun sebelumnya pada tahun 2022, pihak Beijing sudah meningkatkan anggaran belanja pertahanan mereka terlebih dahulu sebesar 7,1 dari produk domestik bruto dengan nilai anggaran empat kali lebih besar dari anggaran belanja Jepang.
Seperti diketahui, pertemuan dialog keamanan terakhir antara Cina dan Jepang terjadi pada bulan Februari 2019 di Beijing, Cina.