Australia dan Filipina Sepakat Jajaki Patroli Gabungan di Laut Cina Selatan

Konferensi Pers Bersama Menteri Pertahanan Australia dan Filipina
Konferensi Pers Bersama Menteri Pertahanan Australia dan Filipina (Foto : Reuters)

Antv – Pemerintah Filipina dan Australia telah berdiskusi untuk menjajaki opsi patroli gabungan di perairan Laut Cina Selatan menyusul insiden "tindakan agresif" kapal penjaga pantai Tiongkok terhadap kapal penjaga pantai Filipina pada Senin 6 Februari 2023 yang lalu di perairan sekitar 20 kilometer dari pulau karang Second Thomas Shoal di Kepulauan Spartly, dimana salah satu basis marinir Filipina berada. 

Saat itu, Kapal patroli laut Filipina melaporkan Kapal Penjaga Pantai Tiongkok menyorotkan sinar laser hijau "tingkat militer" sebanyak dua kali sehingga menyebabkan kebutaan sementara bagi awak kapal patroli Filipina yang tengah melakukan rotasi pasukan serta mengirimkan pasokan logistik. 

Selain itu, pihak Manila juga mengeluhkan kapal Tiongkok melakukan manuver berbahaya dengan mendekatkan kapalnya sekitar 140 meter dari kapal patroli Filipina. 

img_title
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles. (Foto: Reuters)

Terkait masalah tersebut, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada Rabu 22 Februari 2023 mengatakan dalam jumpa pers bersama di Quezon City, Filipina bahwa ia telah berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Filipina Carlito Galvez Jr. soal rencana untuk patroli gabungan di Laut Cina Selatan. 

"Sebagai negara yang memegang teguh aturan yang berlaku secara internasional, adalah lumrah bila kami memikirkan cara-cara untuk bisa bekerjasama dalam konteks untuk menghormati aturan internasional yang berlaku," kata Richard Marles di Kantor Kementerian Pertahanan Filipina di Quezon City.

"Kami telah berbicara hari ini untuk menjajaki patroli-patroli gabungan dan akan terus bekerja sama dengan harapan akan segera membuahkan hasil," tambahnya.

Seperti dilansir Aljazeera, Upaya penjajakan patroli gabungan antara Filipina dan Australia di Laut Cina Selatan merupakan bentuk kerjasama serupa yang telah berlangsung antara Manila dan Washington DC sebelumnya di tengah ancaman  meningkatnya intensitas pendekatan agresif Tiongkok di perairan sengketa itu. 

img_title
Commodore Jay Tarriela, Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina. (Foto: @jaytaryela/Twitter)

Jay Tarriela, Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina untuk masalah Laut Cina Selatan, mengatakan kepada CNN Filipina pada senin 20 Februari 2023 yang lalu bahwa hasil pembicaraan dengan Amerika Serikat telah menghasilkan kemajuan signifikan sehingga peluang untuk patroli gabungan antar kedua negara akan segera terwujud. Namun demikian, Tarriela tidak memerinci lebih detil mengenai waktu serta kapasitas kekuatan yang bakal dikerahkan. 

img_title
Wang Wenbin Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina. (Foto: Reuters)

Sementara terkait insiden sinar laser hijau tersebut, pihak Tiongkok telah menyangkal tuduhan Filipina yang disebut tidak mewakili kebenaran yang terjadi. Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Wang Wenbin mengatakan pada minggu lalu bahwa kapal penjaga pantai Tiongkok telah bertindak "profesional dan terkendali" terhadap kapal patroli filipina. 

Wang juga menuduh bahwa Filipina dan Amerika Serikat tengah memainkan drama politik yang bertujuan untuk membawa masalah ke pengadilan arbitrase internasional, manakala putusan pengadilan Arbitrase pada 2016 silam menyatakan bahwa Tiongkok tidak memiliki dasar hukum atas klaim teritorial hampir di seluruh wilayah Laut Cina Selatan. 

Tiongkok tidak akan mudah diintimidasi oleh Amerika Serikat, begitu penjelasan Wang.