ANTVKlik.com -Terkait dengan pergantian ganti rugi lahan untuk program normalisasi sungai ciliwung, warga Rawajati jakarta selatan saat ini masih menunggu kepastian akan hal tersebut.
Dari hasil wawancara kami bersama warga yang tidak mau disebutkan namanya pada Rabu (22-02-2023) informasi mengenai pergantian lahan sampai saat ini masih belum mereka terima, padahal banyak sekali warga yang berharap lahan mereka segera dibayarkan.
Sejauh mata memandang, diwilayah tersebut terdapat beberapa bangunan yang sudah dihancurkan dan juga beberapa bangunan yang masih kokoh berdiri.
Menurut warga bangunan yang masih berdiri tersebut menunjukan bahwa lahan masih belum dibayarkan, sedangkan bangunan yang kini tinggal puing-puing merupakan tanda lahan tersebut sudah dibayarkan oleh pihak terkait.
"Yang masih berdiri belum dibayar, saya nunggu dibayar dulu ah" kata seorang ibu warga rawajati. Ia pun menambahkan banyak warga yang kecewa akan hal tersebut, pasalnya sejak dijanjikan pembayaran pada tahun 2021 lalu hingga sekarang pembayaran ganti rugi tidak kunjung ada kepastian padahal menurut mereka surat seperti akta jual beli sudah disiapkan.
Seperti yang diketahui Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan pembebasan lahan di Ibu Kota dalam program normalisasi Kali Ciliwung pada 2024.
Terkait hal itu pula, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sendiri sudah menganggarkan dana sebesar 469 miliar rupiah untuk pembebasan lahan.
Adapun rincian pembebasan lahan itu, yakni di Kelurahan Kampung Melayu dengan panjang penanganan diperkirakan mencapai sekitar 1,3 kilometer.
Kemudian di Kelurahan Rawajati sekitar satu kilometer, Kelurahan Cawang sekitar 1,8 kilometer dan Kelurahan Cililitan sekitar 0,5 kilometer.
Dinas SDA DKI menjelaskan, rincian tersebut berdasarkan identifikasi kejadian banjir pada daerah aliran Kali Ciliwung yang perlu dilakukan pembangunan tanggul guna mencegah banjir.
Sementara itu pengerjaan sungai sendiri akan meliputi perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6 hingga 8 meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung dan juga meningkatkan kapasitas tampung air dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik, serta melakukan penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung.