Hebat! Adalah Pasien Ketiga di Dunia yang Berhasil Sembuh dari HIV

Institut Pasteur Perancis
Institut Pasteur Perancis (Foto : Reuters)

Antv – Institusi Pasteur Perancis pada hari Senin 20 Februari 2023 mengumumkan keberhasilan studi kasus transplantasi sel punca sumsum tulang belakang yang telah berhasil menyembuhkan pasien ketiga yang terinfeksi HIV. 

Seperti dilansir Reuters, Pihak Institusi Pasteur menyatakan pasien tersebut dinyatakan telah sembuh, setelah selama lima tahun pasien tersebut menerima transplantasi dari seorang donor yang memiliki mutasi genetik yang langka, yang disebut dapat melawan atau kebal terhadap infeksi HIV. 

img_title
Institut Pasteur Perancis. (Foto: Reuters)

Keyakinan pasien tersebut sembuh ditambah lagi, ketika pasien yang disebut dengan Pasien Dusseldorf itu tidak lagi mengonsumsi obat-obatan anti retroviral selama 44 bulan, lalu dilakukan tes kembali, walhasil, tidak lagi ditemukan infeksi HIV pada sang pasien. 

Pasien pengidap HIV yang diidentifikasi sebagai "Pasien Dusseldorf " itu karena ia menjalani transplantasi sel punca sumsum tulang belakang yang juga bagian dari rangkaian perawatan untuk penyakit leukimia di Dusseldorf, Jerman. 

"Sel imun pendonor telah menggantikan dan menghancurkan sel imun yang membawa virus HIV pada tubuh pasien," kata Saez-Cirion, peneliti kekebalan tubuh Institute Pasteur yang keberhasilan studi kasusnya ini telah dipublikasikan di The Nature MEdicine Review.  

"Kemungkinan besar sel punca yang terinfeksi HIV tidak dapat menularkan infeksi HIV pada sel punca pendonor yang kebal. Terima kasih kepada pendonor yang memiliki sel imun kebal terhadap HIV secara alami," tambahnya. 

img_title
ASIER SAEZ-CIRION, Peneliti Institut Pasteur Perancis. (Foto: Reuters)
Sementara itu, Studi kasus sebelumnya pada 2007 dialami oleh "Pasien Berlin", dan selanjutnya pada 2016 pada "Pasien London", kemudian kini " Pasien Dusseldorf " menjadi studi kasus ketiga pengidap HIV yang berhasil sembuh lewat transplantasi sumsum tulang belakang di seluruh dunia. 

"Ia merasa beruntung dan sangat bahagia bisa membagikan kabar baik kepada pengidap HIV lainnya," kata Saez-Cirion kepada Reuters terkait tanggapan Pasien Dusseldof. 

Menurut Saez-Cirion, keberhasilan metode ini merupakan langkah positif dalam misi pencarian obat penawar HIV walau prosedurnya diakui terbilang kompleks, mahal serta penuh risiko. Saez-Cirion menambahkan kemajuan ini juga merupakan peluang untuk mengenalkan metode mutasi sel genetik pada imun pasien yang ampuh terhadap HIV tanpa harus melalui prosedur transplantasi sumsum tulang belakang. 

Saat ini, Lebih dari 38 juta orang di dunia terinfeksi oleh virus HIV, dan sampai sekarang, pandemi AIDS telah menewaskan sekitar 40 juta orang sejak pertama kali merebak pada era tahun 1980. 

Dan kemajuan pada bidang medis selama tiga dekade lebih pun belum dapat menemukan solusi, hanya formula kombinasi obat yang diyakini bisa menghambat pertumbuhan virus yang biasa dikenal sebagai terapi antiretroviral, sehingga bisa memperpanjang hidup para pengidap HIV selama beberapa tahun lagi.