Antv – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun Sabo Dam di Sungai Radda guna mencegah terulangnya bencana banjir bandang Tahun 2020 di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Bencana banjir bandang kala itu disebabkan oleh adanya luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda dan Sungai Rongkong akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai.
Infrastruktur ini dibangun untuk menjaga erosi permukaan tanah, menstabilkan dasar dan tebing sungai, mengurangi kecepatan banjir, serta menampung aliran sedimen.
Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia mengatakan, Kementerian PUPR segera membangun Sabo Dam sebagai pengendali Sedimen di Sungai Radda.
"Lokasinya di Desa Meli Kecamatan Baebunta dengan volume tampung 7.043 meter kubik dan sudah masuk tahap lelang," kata Bob Arthur saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (17/2/2022).
Ketika terjadi banjir bandang di Tahun 2020, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang telah melakukan kegiatan penanganan pengendalian darurat di tiga sungai yaitu, Sungai Radda, Sungai Masamba dan Sungai Rongkong. Kemudian di Tahun 2021 dan 2022, dilakukan dari pembangunan tanggul dan penguatan tebing sepanjang 2 Km lebih di tiga sungai tersebut.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunker, Andi Iwan Darmawan Aras, menyampaikan apresiasi yang dilakukan Kementerian PUPR dalam hal ini BBWS Pompengan Jeneberang yang telah melakukan upaya penanggulangan banjir bandang di tahun 2020 lalu.