"Penyebab kematiannya, sampelnya saat ini sudah kirim ke Jogjakarta dan sedang di Semarang tes di laboratorium. Disampaikan dokter hewan, karena tidak mau makan, akhirnya metabolismenya terganggu dan akhirnya meninggal," tuturnya.
Ia menegaskan, pihaknya juga rutin melakukan pembinaan di sembilan lembaga konservasi yang ada di Jawa Tengah. Dari segi pengawasan juga tidak ada gajah yang dieksploitasi atau dinaiki oleh pengunjung.
"Tidak ada gajah tunggangan di LK, jika ketahuan bisa dapat teguran dan ancaman lainnya dilakukan penutupan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Semarang, Zoo Choirul Awaludin memaparkan jika pihaknya tidak pernah melakukan eksploitasi. Bahkan animal show yang dimiliki Semarang Zoo juga dilatih dengan metode reward pakan.
"Pelatihan satwa kita lakukan secara humanis, kalau naik gajah kita tidak pernah lakukan. Hanya ada mengalungi bunga termasuk foto dengan binatang. Kalau dulu, kita nggak tahu," ucapnya.
Dari sisi pengembangan kandang, pembangunan yang dilakukan di Semarang Zoo dilakukan lebih layak. Konsepnya pun kandang tertutup namun bisa dilihat langsung secara bebas oleh pengunjung.
"Kita akan berkomunikasi dengan LK lain untuk mengganti gajah, memang agak sulit tapi kita usahakan," imbuhnya.