Selain itu juga sebagai upaya agar ilmu pengetahuan berkembang. Narasumber Muhadam Labolo memaparkan, pemerintahan merupakan gejala sosial yang tumbuh dan berkembang di setiap kelompok masyarakat.
Tidak ada satu pun individu yang dapat menghindarkan diri dari gejala pemerintahan. Pilihan penting bukan melarikan diri dari pemerintahan, namun bagaimana membuat pemerintahan menjadi lebih baik sehingga setiap individu betah menjadi bagian dari pemerintahan.
Dia menerangkan, dalam kerangka pikir kybernologi, Taliziduhu Ndraha dalam bukunya “Kybernologi: Ilmu Pemerintahan Baru” mengembangkan konsepsi pengembangan nilai.
Terdapat tiga nilai dalam kerangka pikir kybernologi yang terdiri dari pengembangan nilai sumber daya, penciptaan keadilan dan kedamaian, dan kontrol terhadap kekuasaan.
“Dia bagi menjadi tiga, subkultur ekonomi (SKE), subkultur kekuasaan (SKK), dan subkultur sosial (SKS). Jadi prinsip dasar di dalam subkultur ekonomi itu (nilainya) adalah satu membeli semurah mungkin. Dua, menjual seuntung mungkin. Yang ketiga, membuat sehemat mungkin,” jelasnya.
Kemudian, di dalam subkultur kekuasaan memiliki nilai, pertama, berkuasa semudah mungkin. Kedua, menggunakan kekuasaan seefektif mungkin. Ketiga, mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaan seformal mungkin.
Selanjutnya, di dalam subkultur sosial memiliki nilai, pertama, peduli, kesadaran, keberanian heroism. Kedua, budaya konsumeristik (pengakuan terhadap komunitas atau kedaulatan). Ketiga, collective action.