Antv – Puluhan ribu warga kota Solo kini terpaksa mengungsi setelah pemukiman mereka terendam banjir luapan dari sejumlah anak sungai yang mengalir ke sungai Bengawan Solo. Hal ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kota Solo sepanjang hari Kamis, 16 Februari 2023.
Dikutip dari Viva, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mencatat sejumlah titik yang tergenang banjir meliputi wilayah 4 kecamatan dan 16 kelurahan hingga Jumat, 17 Februari 2023. Sementara jumlah warga yang terdampak banjir terhitung mencapai 21.864 jiwa, sedangkan warga yang mengungsi di posko pengungsian sekitar 3.898 orang.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan bahwa bencana banjir itu juga disebabkan oleh pembukaan Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri yang membuat aliran Sungai Bengawan Solo meluap.
"Warga yang mengungsi sampai ribuan jiwa soalnya tinggi naiknya (air) cepat. Ya itu tadi limpahan air dari Waduk Gajah Mungkur," ujar Gibran di Solo Safari, Jumat, 17 Februari 2023
Selanjutnya, Gibran memastikan Pemerintah Kota Solo akan terus memantau kondisi warganya yang mengungsi di sejumlah posko pengungsian yang telah disiapkan. Ia menjamin kebutuhan pokok untuk para pengungsi akan tercukupi.
Untuk mengantisipasi banjir susulan, Gibran pun akan memaksimalkan semua pompa di sejumlah pintu air di aliran Sungai Bengawan Solo serta berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk memastikan semua pompa air berfungsi baik dan normal.
" Yang jelas dari kemarin siang sudah berkoordinasi terus dengan BBWS. Sekali lagi kita pastikan pompanya menyala dan warga tak ungsikan semua. Kemarin saya sudah komplain ke BBWS soal satu pompanya yang mati tapi nanti akan segera ditindak lanjuti, " tambahnya.
Kendati demikian, Gibran berharap BBWS melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah yang dilalui aliran Bengawan Solo bilamana akan membuka pintu air Waduk Gajah Mungkur.
"Kalau misalnya dapat kiriman limpahan air dari Wonogiri ya hendaknya berkoordinasi dulu. Tapi enggak apa-apa nanti kita antisipasi lagi. Harusnya ini sudah mulai surut," kata Gibran.
Selain warga kota Solo, sekitar 4.000 warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah juga mengungsi akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo sejak Kamis sore kemarin (16/2/2023).
Dikutip dari Antara, Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, pada Jumat (17/2/2023) di Sukoharjo, mengatakan hingga saat ini ketinggian air belum juga surut, dengan genangan air paling tinggi bisa mencapai 2 meter.
Beberapa daerah yang masih tergenang diantaranya Desa Kwarasan, Desa Gadingan, Desa Kadokan, Tegalmade dan Madegondo.
"Ketinggian masih sama, belum surut, malah cenderung naik. Ada yang dua meter lebih. Pengungsi berpotensi nambah terus, ini masih proses evakuasi," kata Ariyanto
Bahkan katanya, Dusun Nusupan di Desa Kadokan Kecamatan Grogol masih terisolir oleh banjir sehingga proses evakuasi warga harus menggunakan perahu.