Antv – Miris, warga dua desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terpaksa menggunakan jembatan gantung yang nyaris putus. Kondisi ini, akibat jembatan sering tergerus arus deras Sungai Pacal dan sudah dimakan usia.
Sedangkan, untuk kendaraan bermotor terpaksa harus memutar dengan jarak tempuh 4 kilometer, karena satu tali jembatan gantung putus, sehingga membuat badan jembatan miring dan tidak dapat dilewati.
Meski kondisi jembatan mengkhawatirkan, bagi warga yang terpaksa ke seberang desa, nekad menyeberangi jembatan dengan memegang tali jembatan.
Menurut Sari Effendi, warga setempat, rusaknya jembatan ini akibat banjir longsor, sehingga selingnya putus dan membuat jembatan menjadi miring.
“Jembatan ini mengalami kerusakan sejak tiga hari lalu, ” ungkap Sari Effendi
Jembatan gantung sepanjang 52 meter dan lebar 2 meter, dibangun sejak tahun 2000. Jembatan ini menghubungkan dua desa, yakni desa Sudodadi Kecamatan Sukosewu dengan Desa Ngadiluhur, Kecamatan Bale.
Sementara , Kepala Desa Sidodai Doni Prasetion mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah setempat.
Warga sangat berharap segera dilakukan perbaikan, mengingat jembatan tersebut menjadi akses utama dua desa di dua Kecamatan.
“Kemarin kita sudah sampaikan dan ada survey dari pihak terkait,” ucap Doni.
Menurut Doni, pihak desa sempat pernah akan memperbaiki, namun ternyata kerusakannya cukup parah sehingga kami sangat mengharap untuk ditangani pemkab.
“Karena jembatan ini akses utama warga di desa ngadiluhur , dan desa sidodadi sekitarnya, kami harap penangananya bias lebih cepat,” tandas Doni.
Dikhawatirkan berbahaya, saat ini, jembatan sudah ditutup dan diberi tulisan jembatan rusak. Warga yang ingin menuju desa lain atau ke kota, harus mencari jalan alternative, dengan jarak tempuh 4 kilometer.