Selain itu, Bambang menambahkan EMT ini beranggotakan dokter-dokter dari berbagai ikatan atau perhimpunan profesi di Indonesia, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Ahli Bedah Ortophaedi Indonesia (PABOI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin).
“Ada juga dari Perdamsi, POGI, PDSKJI, IPOTI, Hipgabi, IAI, Persatuan Ahli Gizi, dan IBI. Mereka semua ini merupakan tenaga cadangan kesehatan (TCK) Kementerian Kesehatan,” tambah Bambang.
Sementara itu, tim BNPB mendukung dalam manajemen sumber daya penyiapan di bawah pusat komando untuk seluruh sumber daya manusia yang digerakkan di Turki.
“Dukungan ini seperti memfasilitasi transportasi udara untuk logistik, transportasi darat untuk penerjunan personel,” tambah Bambang.
Bambang juga menambahkan tim BNPB membantu koordinasi dengan pihak otoritas setempat dan mendukung kebijakan penanganan antara kedutaan dan AFAD maupun pemerintah daerah Hattay. Tim Darurat Medis (EMT) tiba di Bandar Udara Adana Sakirpasa pada Senin malam (13/2/2023) pukul 22.00 waktu setempat.
Dubes RI Lalu Muhammad Iqbal bersama Atase Pertahanan KBRI dan Ketua Tim Kemanusiaan menyambut rombongan EMT di bandara tersebut. Saat berada di ruang kedatangan, perwakilan Kementerian Luar Negeri Turki menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas bantuan Pemerintah Indonesia kepada masyarakat Turki.
“Selamat datang di Turki. Terima kasih atas kedatangan tim untuk membantu kami. Kami sangat senang menerima para personel EMT,” ujarnya pada Senin (13/2/2023).