Antv –Kepala Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan gempa yang terjadi di Kota Jayapura, Papua merupakan fenomena ‘Black Swan Earthquakes’ belum terpetakan dengan detail sumbernya dan di luar prediksi para ahli serta berdampak merusak.
“Secara pribadi menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk 'Black Swan Earthquakes': Belum terpetakan dengan detil sumbernya, di luar prediksi para ahli, berdampak merusak dan membuat cemas masyarakat, peristiwa gempa yang langka. Jarang terjadi," kata Daryono dikutip dalam akun Instagrammya, @Daryonobmkg, Minggu, 12 Februari 2023.
Sedangkan dalam akun media sosial lainnya Twitter, Daryono memprediksi fenomena gempa yang terjadi terus menerus di Jayapura, Papua ini akan berakhir. Gempa semacam ini pernah terjadi di Ambon-Haruku tahun 2019.
"Kemiripan tipe aktivitas gempa Ambon Sept 2019 (M6,5) dan gempa Jayapura Januari 2023 (M5,4); aktivitas gempanya sangat banyak, bersifat merusak, fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Viva.co.id, BMKG mengatakan aktivitas gempa di Jayapura memang sedang dalam skala tinggi dan kedalaman yang dangkal.
"Aktivitas gempa di wilayah Jayapura saat ini terbilang sangat tinggi dan memiliki kedalaman yang dangkal," kata BMKG di akun Twitternya @infoBMKG, Sabtu, 11 Februari 2023.
BMKG menyampaikan banyaknya batuan juga menjadi pemicu gempa susulan yang cukup sering terjadi di Jayapura.